29

1.5K 132 8
                                    

Jujur saja Jiyong juga heran sendiri dengan dirinya. Apa terlalu banyak hal yang ia pikirkan sampai ia bisa seceroboh itu pagi ini? Dan jujur saja memikirkan hal itu juga membuatnya pusing.

Jiyong sudah hampir meninggalkan rumah mr. Yang dengan menarik gagang pintu untuk segera ia buka. Namun sebuah suara mengintrupsinya dari kegiatannya.

"Ji! Astaga aku lupa, bukankah kau kesini denganku malam tadi?" tutur mr. Yang, menghampiri Jiyong.

"Ne? Lalu?"

"Yak! Dengan apa kau ke kampus? Motormu saja ditinggal disana" kata mr. Yang.

"Tentu saja taksi"

"Kuantar saja kau"

"Aniyo, akan merepotkanmu" tolak Jiyong.

"Atau kau pakai saja mobilku dulu" tawar mr. Yang.

"Ah, anni, anni. Aku bisa naik taksi saja"

"Apa tak apa?"

"Tentu saja tak apa, aku sangat berterimakasih padamu dan sekali lagi minta maaf karena banyak merepotkanmu" tutur Jiyong.

"Santai saja" kata mr. Yang.

"Ya sudah, ssaem, sudah pukul sepuluh aku pamit, sampaikan salamku pada ahjumma" kata Jiyong.

"Annyeonghaseyo" pamitnya serta membungkuk badan.

Kemudian membuka pintu setelah mendapat respon mr. Yang lalu berjalan menuju halte terdekat. Butuh waktu kurang lebih setengah jam Jiyong berjalan menuju halte terdekat. Bisa saja Jiyong memesan taksi tapi ponselnya saat ini mati karena kehabisan daya.

Cuaca panas membuatnya semakin lelah karena harus menunggu taksinya.

***

"Yak! Dimana kau? Wajahmu berbeda sekarang" tanya Lisa saat ia mulai kesal mencari-cari keberadaan teman kecilnya di sebuah restaurant sushi.

"Tsk, perhatikan jalanmu dan cari wajah Jungkook" kata seseorang dibalik sambungan video call itu.

"Kau bersama Jungkook? Tapi dimana Jung-- oh kya! kutemukan, Jungkook memunggungiku" seru Lisa.

"Kaukah itu Bambam?" tanya Lisa sambil memerhatikan seorang lelaki yang duduk berhadapan dengan Jungkook, sedang menghadap layar ponselnya.

Bambam melambaikan tangannya saat ia mendapati Lisa. Lisa membalasnya lalu berlari menghampiri meja Bambam dan Jungkook.

"Aaa~ my beast Bambam.." teriak Lisa lalu menghambur ke pelukan Bambam.

"Yak! Yak! Merindukanku, eoh?" goda Bambam sembari membalas pelukan Lisa.

Lisa berdecak, memukul kepala Bambam dengan tangannya setelah melepas pelukannya dengan Bambam.

"Ekhem.. Sepertinya aku terlupakan" sindir Jungkook yang merasa diabaikan atas reuni kecil dua sahabat itu.

"Aigoo.. Uri-kookie" Lisa memanggil dengan nada dibuat-buatnya.

"Yak!" sentak Jungkook mendengar panggilan itu.

Mereka berbincang-bincang membicarakan banyak hal. Bahkan terkadang hanya Lisa dan Bambam saja yang heboh dengan pembicaraan sampai Jungkook beberapa kali terdengar menghela nafasnya.

Belum puas mereka bersenang-senang di restaurant sushi tersebut,  mereka beranjak akan mengunjungi tempat lainnya untuk lebih bersenang-senang. Seketika Lisa melupakan penuturannya yang ingin bermalas-malasan weekend ini.

Hari semakin sore ketika mereka berakhir di sebuah kedai ramen. Suasana cukup ramai untuk mereka yang akan makan malam di tempat itu. Sudah hampir seharian Lisa bermain dengan sahabat kecilnya yang sudah beberapa tahun tidak bertemu, tidak bisa dipungkiri betapa mereka merindukan satu sama lain, hanya saja mereka yang enggan mengungkapkannya langsung.

Something Wrong [selesai]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang