Gemerlap lampu mengitari lantai dansa sebagai pusat utama dari tempat itu. Hari masih dibilang sore untuk tempat itu beraktifitas layaknya euforia club malam, karena belum sempat purnama menampakan seberkas kilaunya saja tempat itu sudah penuh sesak liukan pria-wanita yang saling menggilai.
Bukan hanya si hidung belang dan si jalang yang saling beradu nafsu, tapi sekedar melupakan penat dari kehidupan luar pun botol-botol anggur ludes menjadi pelampiasan. Sama halnya kedua lelaki kembar yang baru saja memasuki tempat itu. Oh bukan, hanya satunya saja yang selalu penat dan perlu pelampiasan. Ya, Jiyong.
"Ingat Ji, aku mengawasimu" titah Yongbae dengan penuh penekanan dan manik tajam mengancam Jiyong kalau saja nanti Jiyong sampai melakukan hal yang tidak-tidak di tempat itu.
"Yayaya, kau pergilah! Jangan mengikutiku terus" suruh Jiyong.
"Aniyo"
"Aish, aku bukan bocah kecilmu, Bae-ah" kesal Jiyong.
"No no no, kajja temui urusanmu dan jangan bermacam-macam lalu pulang" titah Yongbae lagi.
"Kau ini benar-benar keras kepala!" ujar Jiyong frustasi sembari mendudukan diri di kursi bar yang tersedia lalu memanggil salah satu bartander.
"Sebaiknya kau juga introspeksi diri seberapa keras batu di kepalamu itu" kata Yongbae yang juga mendudukan diri di kursi bar disamping Jiyong.
"Aku tak punya batu di kepala" sanggah Jiyong, "satu botol vodka, please" pinta Jiyong pada si bartander yang dipanggilnya tadi.
"Mwo?! Vodka? Big no!" kata Yongbae menatap si bartander yang masih berdiri bingung dihadapan Jiyong dan Yongbae.
"Arraseo, campagnie" kata Jiyong malas.
"Omo, tidak boleh" larang Yongbae lagi.
"Yak! Sebaiknya kau pulang, mengganggu saja!" seru Jiyong pada Yongbae.
"Bersamamu" kata Yongbae dengan santai tapi penuh perintah. Walaupun dengan begitu, Jiyong tetap tak gentar pada keinginannya untuk tetap tinggal ditempat itu sekedar melepas penat dan pelampiasan.
Memutar malas bola matanya lalu memalingkan wajahnya ke sembarang arah, tapi Jiyong malah mendapati sekelompok gadis yang salah satu diantaranya adalah Lisa, bersama beberapa pria. Mereka duduk bersama di satu set sofa maroon yang membentuk setengah lingkaran di pojok bar.
"Yang seharusnya kau ajak pulang adalah adik perempuanmu" ucap Jiyong tanpa memalingkan pandangannya dari tempat dimana Lisa berada.
"Huh?" Yongbae menatap dalam wajah Jiyong yang sedang menghadap ke arah pojok bar lalu diikutinya arah pandang Jiyong.
Jiyong terlihat menyeringai sebelum akhirnya menoleh pada Yongbae, "lihat?" seringai Jiyong lagi.
"Lisa? Mwo? Itu benar Lisa?" Yongbae masih belum mengalihkan pandangannya, mengerjap-erjapkan kelopak matanya tak percaya.
"Marahi saja dia. Vodka, please" akhirnya tanpa disadari Yongbae, Jiyong meminta kembali vodka pada bartander tadi.
"Bagaimana Lisa bisa sampai sini?" tanya Yongbae yang kini sudah menetapkan pandangnya pada Jiyong.
"Gadis cerdas" puji Jiyong sembari menerima satu botol vodka dan satu gelas kosong dari bartander. Oh tidak, nada bicaranya bukan seperti pujian.
Masih belum Yongbae sadari kalau Jiyong kembali memesan vodka, dia bergegas menghampiri Lisa yang sedang bergurau dengan teman-temannya.
Tanpa permisi, Yongbae langsung merebut gelas wine yang ada digenggaman Lisa. Seketika itu Lisa berhenti tertawa dan dengan reflek menoleh pada si pencuri gelasnya yang belum Lisa ketahui adalah Yongbae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong [selesai]✔️
FanfictionKapan penyesalan dimulai? Kapan penyesalan selesai? __________________________ Rank #1 Fiksi Penggemar on 1st September 2020 Rank #1 Kwon Jiyong on 20th February 2021