Musical dan Melody jalan berdampingan dengan posisi Musical yang merangkul pundak Melody dan Melody yang merangkul pinggang Musical. Mereka menelusuri jalan komplek rumah mereka yang cukup ramai karena sekarang adalah malam Minggu. Beberapa keluarga menyempatkan berkumpul di depan rumah mereka, ada juga anak anak yang sedang bermain di lapangan komplek. Sesekali Musical atau Melody tersenyum ke arah tetangga mereka yang tersenyum ke arah mereka.
Setelah sampai di supermarket depan komplek, mereka segera masuk. Pertama, mereka menjelajah ke rak berisi keripik. Musical asyik memilih dan memasukkan satu persatu ke keranjang belanja, Melody hanya melihat lihat dan menyaksikan kakaknya yang benar benar menggilai keripik.
"Kak, Melody pilih eskrim ya."
Musical yang masih sibuk memilih hanya berdeham singkat. Melody melangkah menuju tempat eskrim. Ia memilih eskrim mana yang akan ia beli sekarang. Seingatnya, di kulkas masih ada satu cup besar eskrim napoleon dan tiga cup kecil rasa strawberry. Ia sebenarnya heran dengan perkataan Papanya yang bilang kalau stok eskrim nya tinggal sedikit. 'Paling Papa yang makan eskrimnya.' batinnya. Mengingat dari dulu, Samuel juga sangat menggilai eskrim.
Akhirnya Melody mengambil satu cup besar eskrim vanilla dengan remukan oreo; sepuluh cup kecil eskrim, tiga rasa strawberry, tiga rasa vanilla, dan empat rasa coklat; dan tiga cup sedang rasa mocca. Jangan heran, ini masih masuk dalam kategori sedikit menurut Melody. Sudah bilang kan, kalau Melody itu penggila eskrim. Terlebih saat coklatnya disita oleh Mamanya, tentu saja ia akan membeli lebih banyak eskrim.
Tak lama kemudian, Musical datang dengan keranjang belanja yang penuh dengan beranekaragam keripik kesukaannya. Mereka segera ke kasir untuk membayar semuanya. Petugas kasir terkejut melihat belanjaan dua orang dihadapannya. Satu keranjang penuh berisi keripik dan satu keranjang penuh berisi eskrim.
"Ada yang mau dibeli lagi?" Tanya petugas kasir itu ramah.
"Masih kurang ya mba?" Tanya Melody polos.
"Ini aja mba." Jawab Musical.
Petugas kasir itu segera mengurus belanjaan Musical dan Melody. "Mas sama mba nya so sweet banget ya, saya jadi kangen sama pacar saya." Celetuk petugas kasir tiba tiba.
Melody mengerutkan keningnya, Musical terkekeh geli. "Ini kakak saya, mba." Jelas Melody.
"Apa? Masa sih mba?" Tanya mba mba kasir.
"Iya mba, ini adek saya. Saya tau kok kalo saya ganteng." Musical berkata dengan pedenya sambil menyisir rambutnya ke belakang, membuat Melody mencubit pinggangnya. "Aww, sakit, Dy."
"Bodoamat."
"Ini belanjaannya." Mba kasir itu menyerahkan dua plastik besar berisi belanjaan mereka setelah mengucapkan nominal harganya.
Musical menyerahkan dua lembar uang yang tadi diberi Samuel lalu menerima kembalian yang hanya berupa beberapa keping uang receh. Musical dan Melody membawa masing-masing plastik belanjaan mereka keluar supermarket.
Saat keluar dari supermarket, Melody bertemu dengan Venus. Entahlah apa yang dilakukan Venus disini. Melody yang sedang kesal memilih untuk tak menghiraukan Venus. Ia berjalan santai melewati Venus tanpa melirik sedikit pun.
'Apa segitu fatalnya hal yang gue lakuin ke lo sampe lo bertindak kaya gini? Seolah gue ini makhluk tak kasat mata.' batin Venus.
Venus disuruh Vella, Mamanya, untuk membeli beberapa cemilan. Entah bagaimana ceritanya, Venus menjalankan motornya ke supermarket itu, padahal ada supermarket yang tidak jauh dari rumahnya.
Venus menyingkirkan semua pikirannya tentang Melody. Ia masuk ke dalam supermarket, melaksanakan perintah Mamanya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody [TAMAT]
Fiksi RemajaSeorang gadis cuek yang menyembunyikan fakta bahwa ia mahir bermain biola. Memiliki dua sahabat yang selalu mendukungnya. Memiliki seorang kakak laki-laki yang sangat menyayanginya. Kehidupan nya sedikit berubah setelah bertemu dengan seseorang yang...