Kak Musical ❤
Hari ini pulangnya kakak jemput ya :)Melody keluar masuk dari room chatnya dengan Musical. Ia bingung harus membalas apa. Ia ingin menerima, tetapi mengingat kalau ia sedang tidak ingin bertemu dengan Musical karena kejadian kemarin. Ia ingin menolak, tetapi hatinya tak setega itu untuk melakukannya. Hingga akhirnya, setelah memutuskan pilihannya, jarinya mengetik sesuatu untuk balasan Musical.
Melody.Alodya
Melody pulang sama Venus aja kak.Send.
Baru saja pesan itu terkirim, langsung muncul lambang centang dua berwarna biru yang berarti kalau pesan itu sudah dibaca oleh penerima. Melody merutuki dirinya sendiri. Ada penyesalan yang timbul karena sudah membalas seperti itu.
Kak Musical ❤
Yaudah ngga papa. Hati-hati, princess. Tapi besok pagi kamu berangkat sekolah sama kakak oke?Gadis itu melempar ponselnya ke meja. Ia menghembuskan napas kasar. Jam terakhir hari ini diisi dengan pelajaran Bu Indah. Iya, guru fisika itu. Hanya saja di 20 menit terakhir sebelum bel pulang, ia pamit keluar karena ada urusan mendadak.
Dan untuk balasan chat Melody pada Musical, itu memang benar adanya. Saat istirahat tadi, Venus dkk mampir ke kelasnya sebentar. Venus mengatakan kalau Melody harus pulang bersamanya. Dengan alasan karena tadi pagi ia yang mengantar dan ia merasa punya tanggung jawab untuk mengembalikan Melody ke rumahnya. Lagian ia juga yakin, Melody tidak akan mau pulang dijemput Musical.
Ghevi yang ada di sampingnya, menatapnya bingung. "Dy, lo kalo ngga suka sama hape lo, mending buat gue. Daripada di lempar-lempar gitu! Lo kenapa sih?"
Melody melirik tajam ke arah Ghevi.
"Idih, lirik guenya biasa aja Dy! Ngeri banget."
"Tauk ah gue kesel!"
Gadis itu menelungkupkan kepalanya di atas lipatan tangannya di atas meja. "Aarrgghh!"
"Ni bocah kerasukan setan apaan sih? Kok gini banget ya?" Ucap Ghevi pelan.
"Gue denger Ghev!"
Ghevi tersentak saat mendengar Melody mengatakan ini. Ia mengambil ponsel Melody yang masih tergeletak di meja dengan posisi layar berada di bawah. Ia terbelalak melihat room chat yang ditampilkan pada layar ponsel itu karena memang sebelum Melody melemparnya, ia belum mematikan ponselnya. 'Geblek emang ni anak! Sampe sekarang belum baikan juga toh.' Ghevi mematikan ponsel Melody, lalu meletakkannya di atas meja dengan posisi yang tepat.
"Dy, bentar lagi bel. Jangan tidur!"
Ghevi mengguncangkan bahu Melody sampai empunya duduk tegak kembali. Ia mengambil botol minum miliknya di laci meja laju meneguknya sampai habis karena memang tinggal seperempat. Ia memasukkan botol itu ke tasnya dan membereskan semua alat tulisnya.
"Lo mau ngapain Dy?" Tanya Ghevi polos.
"Lo ngga liat? Gue beres-beres lah!"
"Kan belum bel!"
Melody menatap jam tangan kecil yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Tunggu lima detik lagi."
Dan benar saja. Di detik kelima, bel sekolah berbunyi nyaring. Ghevi geleng-geleng sendiri melihat kelakuan sahabatnya itu. Hanya karena chat singkat saja Melody sudah ganas seperti singa betina yang mencari mangsa.
Melody bangkit dengan tas yang sudah ada di punggungnya. Ia menoleh ke arah Ghevi yang masih menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia yakin Ghevi sedang unek-unek di dalam hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody [TAMAT]
Fiksi RemajaSeorang gadis cuek yang menyembunyikan fakta bahwa ia mahir bermain biola. Memiliki dua sahabat yang selalu mendukungnya. Memiliki seorang kakak laki-laki yang sangat menyayanginya. Kehidupan nya sedikit berubah setelah bertemu dengan seseorang yang...