Ini adalah cerita tentang seorang playboy, si ganteng. Sebut dia predator cinta terbaik. Semua tentang dirinya- sempurna. Informasi penting : dia itu adiktif.
Lo nggak akan bisa lepas dari lekat tatapan matanya. Lo nggak akan bisa mengedip setelah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ugh, orang di sebelah kamar gue berisik banget. Sudah malam pula, ganggu tidur gue aja.
Tunggu. Sudah terang?
Oh, shit! Gue telat! __
Here we are, school.
Gue lari masuk ke dalam sekolah, dan baru teringat.
Gue nggak tahu kelas gue ada di mana. Selama MOS, gue nggak sempat pergi keliling sekolah karena setiap acara selesai gue pasti langsung pulang ke kos, mengerjakan segala tugas. Sehingga tempat yang gue kunjungi di sekolah ini baru satu : Aula SMA di lantai satu, tempat MOS diadakan. Sekolah ini sangat besar, gedung SMA saja sudah ada delapan lantai. Yah, nggak aneh, muridnya satu angkatan saja mencakup 600 anak.
Padre memang sanggup membayar uang sekolah ini yang harganya pasti sangat mahal, justru gue yakin Padre sangat sanggup. Tapi, semoga gue nggak terlalu kaget dengan semua ini, mengetahui bahwa sedari duduk di bangku sekolah dasar, gue selalu berada di sekolah yang nggak begitu mewah, karena Biyang dan Padre menginginkan gue untuk bisa berbaur dan menjadi pribadi yang sederhana, walaupun keekonomian keluarga gue sangat berkecukupan.
Dan sekarang, mereka yang melihat kesederhanaan dan sikap down to earth sudah melekat pada diri gue, mereka berani menyekolahkan gue langsung ke Jakarta dan di sekolah yang begitu besar dan mewah ini, walau tujuannya hanya untuk mendapat pendidikan yang lebih bagus.
Ah, ada guru lewat.
"Permisi, bu. Maaf, kelas 10 IPS 2 di mana ya, bu?" tanya gue. "Oh, di lantai dua, nak. Di situ lantainya kelas 10 IPS. Naik satu lantai lagi, ya." Gue mengangguk, "Terima kasih banyak, bu."
"Sama-sama," balasnya tersenyum.
Gue lari naik tangga, dan ada koridor berisi kelas-kelas. Berurutan- 10 IPS 10, 9- duh, kenapa harus dimulai dari yang paling besar? Di koridor ini, kelas berhenti di 10 IPS 5. Kalau begitu, di mana letak 10 IPS 4 kebawah?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh. Ada belokan ke kiri di depan gue. Mungkin di situ. Dengan segera gue lari-
Bruk!
Seseorang menabrak gue. Kami terjatuh keras terhadap lantai. "Ah, maaf," kata gue. "Aduh," seseorang dengan suara berat mendesau.
