Dia menghembuskan tawa pelan, "Nggak sesakit gue yang lihat lo dansa sama orang lain," katanya sambil menyengir.
"...Hah? Bukannya lo yang dansa sama cewek lain, ya?" kata gue bingung mendengar dia yang ternyata nggak ke mana-mana. Tadinya gue kira dia sedang melakukan kebiasaannya memangsa, apa lagi di pesta seperti ini, yang adalah sarangnya cewek berpakaian cantik.
Dia tertawa, "Bukan, gue tadi kelamaan boker. Kayaknya gue kena karma, keracunan kue lapis yang tadi gue comot diam-diam."
"Pftt! Ceroboh banget sih, lo!" kata gue tertawa terbahak-bahak. Dia ikut tergelak, "Maaf ya, gue jadi nggak bisa menemani lo karena itu."
"Iya, ahaha! Ehm, maaf juga deh, gue sudah berprasangka buruk dan kesal sama lo tadi," kata gue.
"Yah, nggak apa sih," katanya, "tapi gimana dong, gue pingin banget nih, nari. Belum sempat sejak tadi."
"Gue nggak bisa lanjut," kata gue, "lo tinggal saja nggak apa, deh, gue istirahat di sini. Sebagai permintaan maaf gue juga, sudah dansa sendiri meninggalkan lo."
"Beneran? Lo mau istirahat di sini saja? Nyeker juga nggak apa, kok," katanya.
"Ya kali! Masa gue nari-nari begitu nyeker? Pinter banget lo," kata gue, "sudah, sana, sama Ann saja atau siapa kek, nggak harus sama gue, kan. Gue mau tiduran di sini."
"Hm, yakin?" tanya dia. "Yakin," jawab gue. "Oke, see you later!" katanya membuka pintu dan keluar dari kamar.
...Sejujurnya, gue nggak menduga dia akan beneran pergi. Tapi yah, ini salah gue juga, sih.
Duh elah, dress gue nggak enak banget dipakai buat tidur. Mike punya baju di kamar ini nggak, ya?
Oh! Ada nih, kaos putih. Oke, pinjam ya, Mike.
Gue menghapus make up di wajah gue, mengikat rambut gue. Gue membuka resleting dress gue untuk menggantinya dengan ba-
"Aahh!!" gue menjerit terkejut ketika pintu dibuka.
"Holy shit! Lo ngapain?!" katanya terkaget melihat gue yang sedang tanpa busana. Dengan cepat gue menutupi tubuh gue dengan selimut, "Tutup pintunya! Tutup!"
Segera dia keluar dari kamar dan menutup pintu.
Buset ini orang. Ngapain sih segala masuk lagi ke dalam sini?
Gue memakai kaos milik Mike yang gue temukan dan memanggil si buaya lagi, "Buaya, gue sudah selesai sekarang."
"Benar? Gue masuk, ya?" kata dia. "Iya, masuk saja."
"Ah, lo ganti baju," kata dia melihat gue yang sudah kembali menjadi Val yang biasa tanpa dress ketat dan make up tebal, "ehm, itu baju siapa?"
"Bajunya Mike. Gue tadi nemu di lemari," jawab gue. Dia hanya menatap, lalu tergelak. "Napa lo ketawa?" tanya gue.
"Itu baju gue. Tadi sore gue lepas buat tidur," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
can a player fall in love?
RomanceIni adalah cerita tentang seorang playboy, si ganteng. Sebut dia predator cinta terbaik. Semua tentang dirinya- sempurna. Informasi penting : dia itu adiktif. Lo nggak akan bisa lepas dari lekat tatapan matanya. Lo nggak akan bisa mengedip setelah...