07 : Can a player fall in love?

1.3K 57 2
                                    

Ah, gue sudah tahu itu. "Ya, dan biasanya kami nggak mengumbar soal ini pada cewek-ceweknya, tapi karena lo sekarang sudah jadi teman kami, kami akan beri tahu. Kalau lo belum ditembak olehnya, lebih baik jangan menerimanya. Dia pasti tidak memberitahu lo soal ini, tapi dia sudah punya pacar."

"Oh, gue sudah menduga itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, gue sudah menduga itu. Jadi, ada berapa pacarnya sekarang?"

Candy nggak menjawab pertanyaan gue tapi justru menatap gue untuk beberapa saat. Kemudian ia menoleh pada Ann.

"Ann, sudah gue bilang, percuma lo beri tahu soal ini, semua cewek yang sudah berinteraksi dengannya pasti jadi seperti dihipnotis! Mereka jadi sinting!" bisik Candy keras.

Ann menghela nafas dan berkata pada gue, "Lo nggak peduli apa dia sudah punya pacar? Jadi lo sudah jatuh hati padanya, ya?"

Gue nggak bisa menahan tawa lagi, gue tertawa puas. Mereka menatap gue bingung. "Oh, ya ampun! Candy, pemikiran lo sama persis seperti pemikiran gue! Dan nggak, gue sama sekali nggak akan jatuh hati pada si buaya itu!" tawa gue.

"Oh, nggak?" mereka menatap gue bingung. Ann berbisik pada Candy, "Apa mungkin anak ini bukan incaran Zac?" Candy lalu menjawab, "I swear, cara Zac memperlakukannya sama seperti caranya memperlakukan cewek incarannya!"

Masih dalam mode tertawa, gue berkata, "Guys, gue dengar semua omongan kalian. Dan benar, gue itu incarannya. Dia sendiri yang mengaku pada gue, dan bahkan dia sudah menembak gue." Mereka terkesiap, "Apa?!"

"Dia menembak gue, dan gue menolaknya."

Rahang bawah mereka terbuka lebar, "Lo bercanda, kan? Lo menolak Zac?!"

"Ya," jawab gue santai.

"Wah, rekor!" mereka berkata satu sama lain.

"Apa yang membuat lo menolaknya, apa lo sudah punya pacar? Yah, bahkan yang sudah punya pacar pun membuang pacarnya demi Zac. Lo pakai apa? Bagaimana bisa lo nggak jatuh padanya?" tanya Ann pada gue.

"Okay, itu berlebihan. I admit he's hot, dan manis, dan wangi, dan pelukannya super nyaman, tapi gue nggak bisa jatuh cinta dengannya." Gue nggak mau mengakui, kalau gue memang nggak bisa jatuh cinta.

"Wah, keren! Asal lo tahu, dia nggak pernah sekalipun ditolak, loh! Belum pernah ada satu cewek pun yang nggak jatuh padanya!"

"Oh, bagaimana dengan kalian? Kalian juga terlihat seperti nggak jatuh cinta dengannya, apalagi kalian dekat dengannya, kan?"

"Oh, kami? Kami itu sudah seperti saudarinya Zac. Kami mengerti sikap Zac sampai pada detil-detilnya. Kami sahabatnya, jadi itu pengecualian untuk kami," jelas Ann. "Bukan sahabat, lebih seperti anak, dia itu masih butuh dipantau," sambung Candy. "Dia dan sikapnya yang kekanakkan tapi berbahaya itu, yang bisa membuat para cewek jadi korban permainan perasaannya," sambung Ann, "lo sekarang sudah kami anggap sahabat, Val, jadi kami memberi tahu semua ini pada lo, niatnya supaya lo nggak jadi salah satu korban, tapi ternyata lo nggak butuh peringatan," tawa Ann. "Haha, makasih loh, you guys."

"Oh, bagaimana reaksi Zac setelah lo tolak?" tanya Candy.

"Dia penasaran," jawab gue, "dan menawarkan lomba."

"Wah, lomba apa?"

"Yah, kalau dia berhasil mendapatkan gue di ahkir bulan ini, gue kalah. Tapi kalau gue masih tetap menolaknya, dia jadi budak gue selama setahun," tawa gue penuh kemenangan.

"Oh, jadi itu alasannya dia masih memperlakukan lo seperti itu, ya," kata Candy. "Kami dipihak lo, Val! Jangan sampai lo menerima dia! Yah, siapa tahu, dengan dia sadar bahwa nggak semua cewek bisa dia permainkan, dia bisa menghentikan sikapnya itu."

"Kemungkinannya kecil, sih. Tapi apa salahnya mencoba, kan?" kata Ann. "Demi kepribadian anak kita yang lebih baik lagi!" tawa mereka.

Gue bernafas lega. Ahkirnya, gue menemukan juga manusia-manusia yang waras dan seotak dengan gue.

"Val, ceritakan lagi bagaimana reaksinya setelah lo tolak! Kami penasaran."

"Yah, dia bilang gue membuat dia penasaran, bahkan sampai bilang dia bersedia putusin pacar-pacarnya demi pacaran dengan gue."

Mereka tertawa, "Wah, segitu penasarannya, ya?"

"Oh, omong-omong, gue sudah tanya ini padanya, tapi dia nggak mau menjawab. Gue penasaran. Barangkali kalian tahu, ada berapa banyak, sih, pacarnya? 10? 15?"

"Oh, nggak sampai sebanyak itu," kata Ann. "Yang gue tahu sih cuma satu. Kak Alyssa. Lo tahu kan, anak kelas 11 super cantik yang mengisi sebagian besar peran di dalam film-film itu?"

"Oh, Alyssa Hieden? Dia sekolah di sini?!"

"Oh, Alyssa Hieden? Dia sekolah di sini?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, tapi dia jarang masuk sekolah, sibuk. Gue kurang tahu soal hubungan mereka, tapi sepertinya mereka hanya asal-asalan berpacaran. Yah, yang pasti, Zac kurang menganggapnya pacar, apalagi mereka jarang bertemu. Dan kak Alyssa juga nggak masalah dengan sikap Zac yang suka mendekati banyak cewek seperti itu. What I know is, they're both cool with each other," jelas Ann. "Ya, dan Zac juga jarang menceritakan soal kak Alyssa. Ia lebih suka menceritakan tingkah-tingkah cewek incarannya yang menurutnya lucu."

"Oh, begitu. Tapi dia mengaku pada gue, katanya dia punya sekitar sepuluh cewek atau apaa, 'gitu?"

"Oh, itu. Mereka bukan pacar Zac. Tapi mereka hanya berhubungan tanpa status dengannya. Yah, kalau lo terima tawaran Zac untuk jadian, dia pasti hanya akan menjadikan lo pacar keduanya selama beberapa hari, terus lo akan diputusin. Kalau sudah begitu, lo akan jadi mantannya. Dan kalau lo tanya berapa banyak mantannya, gue nggak bisa jawab. Terlalu banyak."

"Ah, gue sedikit mengerti sekarang. Jadi intinya, si buaya punya satu pacar tetap, yaitu Alyssa. Lalu dia punya 10 cewek tanpa status yang juga tetap. Selain itu, dia juga masih mengincar cewek-cewek lain yang akan menjadi pacar keduanya selain Alyssa, hanya untuk beberapa hari. Begitu?"

"Yah, kurang lebih begitu."

"Aha, sungguh rumit ya, dasar buaya," kata gue. "Oh, ada satu lagi yang buat gue penasaran. Di antara semua ceweknya, siapa diantara mereka yang si buaya cintai? Apa si Alyssa itu, ya?"

Mereka tiba-tiba menghela nafas. "Inilah masalah yang kami khawatirkan sebagai orang tua dari anak kami tersayang itu. Diantara segitu banyaknya perempuan, he loves no one. Bisa lo bayangkan itu? Bagaimana bisa dia nggak mencintai satupun dari mereka?"

"Yah, dan kami sangat mendambakan anak kami itu untuk jatuh cinta. Lo bisa bayangkan kan, alasan kami ingin membuatnya jatuh cinta? Karena mungkin, sekalinya dia jatuh cinta, dia akan melupakan semua cewek di sekitarnya. Dan boom, lahirlah seorang Zac yang nggak lagi mempermainkan perasaan cewek dan hidup ke arah yang lebih baik," pidatonya.

Hm... Benar juga. Sebelumnya nggak terpikirkan oleh gue, bahwa ia mungkin sama seperti gue, nggak bisa jatuh cinta.

Apa seorang playboy seperti dia bisa jatuh cinta? Sekarang gue meragukannya.

**

Vomment ye biar gue tau lo suka apa nggak sama cerita ini. ok lop u

can a player fall in love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang