Ini adalah cerita tentang seorang playboy, si ganteng. Sebut dia predator cinta terbaik. Semua tentang dirinya- sempurna. Informasi penting : dia itu adiktif.
Lo nggak akan bisa lepas dari lekat tatapan matanya. Lo nggak akan bisa mengedip setelah...
"Mau sampai kapan lo anggap gue bodoh, Mad? Oke, IQ lo memang jauh di atas rata-rata, lo cerdas, lo ketua OSIS, tapi bukan berarti orang lain lebih bodoh dari lo. Berhenti anggap gue sebodoh itu sampai bisa lo permainkan. Berhenti anggap gue sebodoh itu sampai lo sekarang berniat membohongi gue untuk kedua kalinya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak berkutik, Maddie hanya menangis terisak-isak.
Zac menghela nafas, "Sayang, apapun alasannya, gue memaafkan lo. Tapi maaf, kita sampai di sini saja, ya?"
Tut. Dia mematikan teleponnya. __
Sejak saat itulah, seorang Zac yang sering menolak banyak perempuan dikarenakan hanya ada Maddie seorang di hatinya, berubah menjadi sang predator terbaik dengan mantan terbanyak, dimulai dari bersekongkol dengan Alyssa. Mereka berdua saat itu sepakat untuk memberitahukan pada Maddie bahwa Alyssa sudah menjadi pacar pertamanya. Sebab saat itu pula Alyssa jadi ilfeel dan muak akan Maddie sesudah ia mendengar sifat aslinya dari Zac.
Semua itu dia lakukan, karena walaupun dalam perkataan ia sudah memaafkannya, tapi di lubuk hati terdalamnya, dia ingin memperlihatkan kalau dirinya bukanlah orang bodoh dan lemah yang bisa seenaknya dipermainkan, dimanfaatkan dan diselingkuhi.
Tapi sifat mempermainkannya itu sudah mengakar di dalam dirinya bahkan hingga dia lulus dan Maddie sudah tak ada lagi di sekolah yang sama dengannya.
Karena itulah, setiap orang yang menjadi sahabatnya, terutama Alyssa, sangat mengharapkan ia dapat jatuh cinta lagi dengan orang yang tepat, yang diharapkan dapat mengubahnya menjadi seperti dulu lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Val's POV.
"Jadi, well, inilah gue sekarang, semuanya karena kejadian itu."
Gue menatapnya penuh simpati, "I am so sorry. Gue nggak nyangka lo pernah mengalami hal semenyakitkan itu." Ia tersenyum, "It’s okay. Lagipula itu sudah lama."
