☡ Warning : Mature Content
Zac's POV.
Gue menatap dalam matanya dan tersenyum, "sekarang, gue mau lo bersenang-senang sepuasnya. Can you do that for me?"
Masih terisak, dia tertawa, terus menggeleng-geleng.
Ya ampun, dasar bocah. Situasi emosional begini masih aja bisa bercanda.
"Yah, ayolah. Sudah gue sewa segala, loh, pantainya! Masa lo nggak mau main? Nggak ada orang di sini, kok, cuma kita. Jadi lo mau teriak-teriak gila sekalipun, nggak akan ada yang lihat."
Dia tertawa polos mendengar ucapan gue, yang bagi gue itu manis banget.
"Kok lo bisa sih nyewa pantai? Duit dapat dari mana?" tanya dia dengan air mata yang mulai mengering, digantikan dengan tawa.
"Uhm, sebenarnya, gue nggak benar-benar menyewa tempat ini. Ini pantai yang termasuk kepunyaan perusahaan Dad, dalam beberapa waktu akan dibangun hotel. Nah kebetulan, proyeknya dipegang sama Hailey. Jadi, dia mengosongkan tempat ini hari ini buat kita berdua. Yah, dengan sedikit sogokan, sih," jelas gue.
"Eheheh, berarti, gue nggak main nggak apa kan, gue mau duduk di pinggiran saja," katanya dengan muka jahil imutnya.
"Enak aja. Walaupun begitu, sogokannya lumayan besar, loh, namanya juga berurusan dengan Hailey si matre. Apalagi ada biaya bensin yang terhitung besar juga hanya untuk sampai ke sini. Banyak loh pengorbanan gue, jadi lo harus main air, ya. Ini perintah."
Dia menggeleng keras dengan imutnya, "No, nggak mau."
Wah, keterlaluan anak ini. Minta dibelai.
"Ahh! Zac!" dia terkesiap kejut ketika gue tiba-tiba menggendong tubuhnya dan berlari ke arah air.
Byurr!!
"Phuah, ahahah! Gimana, segar kan?" kata gue mengangkat kepala ke atas permukaan air.
"Buaya! Buaya!" Val memanggil gue sambil mengibas-ngibaskan kedua lengannya di permukaan air. "Loh, lo kenapa?!" tanya gue panik.
"Gue nggak bisa berenang!"
"Apa?!" kata gue dengan gegas berenang menghampirinya, "gue kira lo tinggal di Bali?!"
"Bukan gitu! Gue bisa berenang kok, tapi cuma kalau kaki gue bisa injak lantai," katanya sambil tetap berusaha mendongakkan kepalanya.
"Tahu gini gue nggak ajak lo main ke sini," kata gue sambil tetap berenang. "Jangan bilang gitu, gue memang nggak bisa berenang di kedalaman, tapi gue itu cinta mati sama laut, habitat gue!" katanya. Gue menangkapnya dan dia langsung nemplok memeluk gue, "Heheh, makasih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
can a player fall in love?
RomanceIni adalah cerita tentang seorang playboy, si ganteng. Sebut dia predator cinta terbaik. Semua tentang dirinya- sempurna. Informasi penting : dia itu adiktif. Lo nggak akan bisa lepas dari lekat tatapan matanya. Lo nggak akan bisa mengedip setelah...