Duduk: Panji Janji

43 3 2
                                    

Janji itu seperti suatu panji,
yang dipacak begitu rancak,
di atas medan sempadan,
di antara kata dan kota.

Ada juga yang bersifat susu;
panjinya putih bersih,
janjinya manis lagi bermadu.

Ada pula yang bersifat kopi;
panjinya hitam legam,
janjinya pahit lagi melekit.

Ada juga yang bersifat realiti;
panjinya di atas tanah,
janjinya di atas amanah.

Ada pula yang bersifat mimpi;
panjinya di atas angin,
janjinya di atas angan.

Namun bukanlah semua panji buruk,
dan tidaklah semua janji teruk.

Boleh jadi;
susu terhidang terasa masam
susu dihidang susu semalam,
panji dipasang tiangnya hilang
janji dipegang manisnya curang,

kopi terhidang diminum habis
kopi dihidang dibancuh manis,
panji digoyang teguhnya kekal
janji dipegang patuhnya tebal,

tanah terpilih tanah berpasir
tanah teralih dihanyut banjir,
panji dipasak bertanah punah
janji dirosak amanah bernanah,

angin terpilih angin berpusu
angin teralih berganti bayu,
panji diikat melayang megah
janji dipakat dipegang gagah.

Begitulah janji berwajah panji,
Berhujah begitu boleh jadi begini.

DudukWhere stories live. Discover now