Calvin masih saja mengutak atik ponselnya, sesekali ia mengacak rambutnya fustasi karena tidak bisa mendapatkan info apapun tentang sang kekasih.
Entah berada dimana wanita itu sekarang, setelah dia memberikan harapan dan semangat dalam hidup Calvin, lalu dengan teganya meninggalkan Calvin begitu saja. Meninggalkan goresan luka yang cukup dalam.
Bahkan sejak Calvin tiba di apartemen, Calvin masih saja berkutat dengan ponselnya.
Calvin memejamkan matanya, berusaha meredakan rasa pusing karena terlalu lama berhadapan dengan layar ponsel
Calvin bangkit dari posisi berbaringnya, kini matanya melirik arah balkon apartemennya.
Calvin menghirup oksigen sebanyak banyaknya sampai memenuhi rongga dadanya, malam ini rasanya berdeda dengan malam malam sebelumnya.
Calvin sadar akan hal itu. Ia kesepian. Karena biasanya selalu ada Devan yang mengajaknya bermain ps, ada Davin yang menyuruhnya membersihkan kandang si Geulis, dan juga Gerald yang tak henti hentinya memanggilkan dengan sebutan Caplin, dan tentunya ada Nat--
Ah tidak, Calvin benci wanita itu. Calvin tidak ingin membagi hatinya kepada wanita lain selain pujaan hatinya itu.
Calvin memandang keindahan kota Jakarta dari atas balkon, lampu lampu jalanan dan gedung gedung terlihat sangat indah saat malam hari.
Calvin membuka ponselnya, mencari kontak seseorang dan menekan tombol hijau "Siapin motor"
Calvin memutuskan telepon sepihak, dan menaruh ponsel di sakunya. Calvin memutuskan untuk menghirup udara segar, Calvin segera menyambar jaketnya dan mulai keluar dari kamar nya.
Calvin menyusuri lobby apartemen dan bertemu dengan seorang pria, pria itu membungkukan tubuhnya lalu memberikan sebuah kunci motor beserta helm full face. Calvin mengangguk, dan meninggalkan pria itu.
Calvin berjalan menuju parkiran yang berada di lantai basement. Calvin menaiki motor sport ninja berwarna hitam dan membelah jalan ibu kota.
Calvin mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Calvin menikmati angin di malam hari, dan melihat lihat lampu lampu jalanan yang terlihat indah di malam hari, sampai pandanganya terpaku oleh sebuah super market di pusat kota.
Calvin meminggirkan motornya dan mulai memasuki area parkiran besar yang berada di depan super market tersebut.
Calvin sangat ingat memori itu, dimana Calvin terakhir bersama dengan wanita pujaanya. Saat itu Calvin menemani wanita itu untuk berbelanja, dia berkata akan membuat masakan yang enak untuk Calvin.
Calvin memasuki super market itu, kaki nya berjalan ke arah rak permen. Calvin sangat ingat, wanitanya itu sangat menyukai permen karet.
Tangan Calvin terulur untuk mengambil sebuah permen karet, tetapi ia sedikit terkejut saat ada tangan lain yang juga ingin mengambil permen karet itu.
"Eh, sori buat lo aja. Gue ambil yang lain"
Calvin menoleh ke arah wanita di sebelahnya, dan Calvin terkejut bukan main.
Matanya membulat sempurna, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, bahkan kakakinya melemas, dan matanya memanas, perasaanya pun tak kalah kacau, seperti ada rasa senang, bahagia, sakit, dan rindu di saat bersamaan.
Calvin menarik wanita itu kedalam dekapanya "Dara" gumama Calvin memeluk erat wanita itu ,dan membuat wanita itu mengerutkan dahinya
"Engh, sori lo salah orang" ucap wanita itu berusaha melepaskan pelukannya. Tetapi apa daya kekuatan Calvin jauh lebih besar, dan membuat wanita itu tidak bisa lepas dari dekapan Calvin
![](https://img.wattpad.com/cover/152552065-288-k7307.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted Twins
Teen FictionStarting on July 01, 2018 (On going) Nathania Aldino Cortez "The Most Wanted Girl" disekolah, memiliki kehidupan yang serba mewah, kasih sayang yang begitu besar ia dapatkan dari keluarganya, gadis berdarah indo-spanyol ini memiliki 3 kakak laki la...