The Most Wanted Twins

The Most Wanted Twins (Fiveteen)

Note : typo berhamburan! males revisi aing ah.

~The Most Wanted Twins~

Devan tersenyum "Akhirnya lo dateng juga Cal!"

Nathania menatap kagum kearah Calvin. "Woy! Jangan lupa kedip!" Nathania memicingkan matanya saat Randy mengibaskan tanganya di depan wajah Nathania.

Randy terkekeh, kini Randy menatap Calvin "Hai Cal, gue Randy"

Calvin menatap datar ke arah Randy "Calvin" ucapnya singkat

"Lo pasti belom sarapan kan?" ucap Davin sambil memasukan nasi kedalam piring. Calvin hanya menggeleng.

Devan menatap kagum melihat kembaranya yang bersifat sangat keibuan, Devan tertawa didalam hati, kini bibirnya tersenyum licik. "Oh iya bibi Davin, itu tolong punya gue nasinya yang banyak. Lauknya harus dua kali lipat dari nasinya, terus kalo bisa dipakein sambel tapi gue gak mau pedes, tapi harus pake sambel. Sama yang terakhir nasinya kalo bisa paling banyak satu juta butir beras. Lo harus itung, gue gak mau kelebihan walaupun cuma satu butir. Makasih bibi Davin sayang"

Davin membulatkan matanya "WOY! LO KIRA GUE JONGOS LO APA?!"

"Ayo lah Vin, kapan lagi lo bersikap baik sama kembaran lo sendiri"

"Apa lo bilang barusan? Kapan lagi gue bersikap baik ke lo? Woy kampret, lo lupa? Emang kalo lo sakit, siapa yang paling sedih dan paling khawatir?! Gue! Bahkan kalo lo sakit gue yang nangis. Lo minta apa apa gue kasih. Dasar lo kembaran laknat!"

Devan menyengir menunjukan deretan giginya yang putih dan rapi "Iya Davin sayang gue kan cuman bercanda, baper amat lo kayak janda"

"Tau aja yang janda"

"Enak aja, gue perawan ting ting ye!"

"YE DASAR LO LUCINTA LUNA. NAJIS GUE PUNYA KEMBARAN KEK BANCHAY THAILAND"

"Eh Vin, lo jangan menghina banchay teylen. Kemaren pas kita ke teylen lo godain baci! Ngaku lo nyet"

"Eh anjing itu kan gue gak tau kalo dia banci. Kalo gue tau itu banci juga gak bakal gue godain"

"Ya tapi tetep aja lo godain banci Davin goblok" ucao Devan membuat Davin memanyunkan bibirnya

Devan tersenyum "Nih Cal, lo harus cobain masakan bibi Davin. Uenak tenan. Lo harus coba!"

Sedangkan Nathania masih saja melihat Calvin tanpa berkedip "Dedek jangan ngeliatin Calvin terus. Mending kamu liatin abang Gerald"

Nathania mendengus "Abang jangan ngerusak pemandangan deh. Awas minggir" Nathania bangkit dari kursinya dan kini berjalan mendekati Calvin.

"Hai Cal, lo apa kabar?" ucap Nathania sambil tersenyum lebar

Calvin menatap Nathania datar lalu membuang pandanganya, bahkan Calvin sama sekali tidak menjawab pertanyaan Nathania

Randy yang melihat sikap Calvin, kini menyenggol lengan Calvin "Woy! Lo ditanyain sama Thania, jangan dikacangin kali!" Calvin hanya mengedikan bahunya acuh.

Randy menghela nafasnya, bagaimana mungkin ada pria yang bersikap sangat dingin kepada wanita secantik Nathania.

"Ini buat dedek, ini buat Devan, ini buat Gerald, ini buat Randy, dan ini buat Calvin" kata Davin sambil memberikan piring yang sudah terisi makanan dan lauk yang dimasak oleh Davin.

Setelah 10 menit, mereka sudah selesai makan masakan Davin.

"Eh emang kita mau kemana si?" tanya Randy yang baru saja selesai minum