The Most Wanted Twins

The Most Wanted Twins (Twenty Five)

Ps : Chapter ini kebanyakan isinya percakapan di chating

~The Most Wanted Twins~

Tin...

Devan dan Gerald menoleh saat mendengar suara klakson mobil yang berasal tepat dari belakang mereka.

"Ngapain lo berdua disini?"

Devan menatap tajam kearah Sandra "Gue mau ketemu Dara. Dimana dia?"

"Dia gak ada disini"

Devan tersenyum miring "Lo bohong, kan?

Sandra tertawa renyah "Emangnya ada urusan apa lo sama Dara?"

"Bukan urusan lo"

"Ya jelas ini urusan gue, gue saudara kembarnya, gue berhak tau"

"Dimana Dara?"

"Gue gak akan kasih tau lo"

Gerald menepuk pundak Devan dan membisikkan sesuatu, "Van beralih ke rencana pertama"

Devan mengerutkan kedua alisnya, lalu berbisik ke arah Gerald "Maksud lo?"

Gerald berdecak sebal lalu menarik telinga Devan agar mendekat dengan mulut Gerald "Ih bego. Maksud gue kita teriak lagi. Teriakin nama Dara"

Devan membulatkan mulutnya membetuk huruf 'O' dan mengangguk paham.

Kini Devan dan Gerald saling menatap lalu mengngguk kompak.

"DARA KELUAR DARA! GUE TAU LO ADA DI DALEM!!!!!" Sandra terkejut saat tiba tiba Devan dan Gerald berteriak sangat keras dan memanggil nama Dara.

"Percuma lo teriak teriak gitu. Dara gak akan keluar, karena Dara gak ada disini! Paham lo?!"

"Woi Sandra! Lo mau gue Sandra, hah?! Jawab dimana Dara berada! Atau lo bakal gue Sandra!"

PLETAK.

Gerald meringis kesakitas sambil mengelus kepalanya yang dijitak oleh Devan.

"Ini bukan waktunya buat bercanda, sempak tapir!"

"Dih, siapa juga yang bercanda?! Gue serius, lo gak liat nih muka gue udah kayak orang ngerjain soal mtk? Serius banget nih"

"Rald"

"Apa sayang?"

"Serius bangsat"

"Hehe"

"Gerald!"

"Apa abang Devan?"

"Rald, plis nih ya.. Begonya nanti aja di rumah. Bisa gak sekarang otak lo dipake, sebentar doang kok, ya ya? Plis Rald"

Gerald mengerjapkan matanya dua kali "Emang kapan gue bego?"

Devan tersenyum miris, ingin rasanya ia membenturkan kepalanya ketembok. "Udah udah lupain"

Sandra menatap jengah kearah dua makhluk tampan didepanya "Udah debatnya? Mending sekarang kalian pergi deh"

"Gak! Gue gak akan pergi dari sini sebelum lo panggilin Dara kesini"

"Kalo gue gak mau?"

"Gue bakal--"

"Bakal apa?"

"Gue bakal paksa masuk kedalem dan nyari Dara"

"Oh kalian mau masuk? Silahkan, gue bukain pintu rumah gue selebar lebarnya buat kalian yang terhormat putra dari keluarga Cortez"

Gerald menatap Devan dengan tatapan bingung, sedangkan Devan hanya mengedikan bahunya. Sandra segera memanggil satpam untuk membukakan pintu untuknya.