The Most Wanted Twins

The Most Wanted Twins (Eigh)

Hari ini adalah hari minggu, seluruh keluarga Cortez ada di Mansion nya, termasuk Mami dan Papi nya.

Papinya sibuk dengan peliharaan nya, yaitu beberapa ekor ajam jago yang kandangnya berada di halaman belakang.

Sedangkn Mami nya yang sibuk dengan berbagai macam tanaman hiasnya di taman.

Sedangkan Gerald yang sibuk memandikan si Kasep, begitupun Davin yang sedang memandikan si Geulis, tidak lupa Devan sedang menonton kartun kesukaanya, Spongebob.

Nathania yang berada di balkon kamarnya kini menatap kosong ke arah langit.

Ia kesepian.

Angga.

Nathania sangat merindukan pria itu, pria yang mengajarkan apa itu cinta, pria yang mengisi hari hari Nathania menjadi lebih berwarna, pria yang pertama kali membuat Nathania salah tingkah, pria yang pertama kali membuat jantung Nathania berpacu dua kali lebih cepat.

Apakah Nathania terlalu egois? Apakah seharusnya kesalahan Angga dapat dimaafkan?

Nathania benci pengkhianatan. Ia sama sekali tidak bisa mentoleransi penghianatan.

Nathania selalu memaafkan kesalahan Angga sebelumnya, sampai akhirnya Angga melakukan kesalahan yang menbuat hati Nathania hancur berkeping keping.

Tidak ada lagi kepercayaan untuk Angga.

Nathania sangat merindukan pria itu, senyumnya, canda, dan tawanya. Seolah berputar putar di kepalanya.

Nathania merogoh saku celananya mengambil benda pipih yang di sebut ponsel.

Ia mencari kontak Angga, Nathania membuka room chat Angga dan menscroll chat mereka yang memang sengaja tidak dihapus oleh Nathania.

Bagaimana bisa Nathania melupakan Angga begitu saja. Angga adalah cinta pertamanya.

Sesekali Nathania tersenyum melihatan kebahagiaan mereka saat masih bersama. Angga yang pertama kali mengenalkan apa itu cinta.

Kini tanganya beralih menekan icon galery, bahkan foto fotonya saat bersama Angga tidak ia hapus. Karena Nathania tahu, dia akan merindukan sosok itu.

Nathania menyentuh layar ponselnya yang menampilkan photo dia dengan Angga. Betapa bahagianya mereka saat itu.

"Huft" Nathania menghela nafas kasar.

Andai dia bisa ngulang masa itu. Nathania tidak akan pernah mengenalkan Angga dengan wanita iblis itu.

Wanita yang ia anggap sahabat, bahkan saudara. Nathania sangat menyayangi wanita itu.

Bahkan Nathania tidak menyangka kalau wanita yang ia anggap seperti saudara sendiri itu-- dia yang merenggut kebahagiaan Nathania.

Penyesalan memang selalu datang belakangan.

Nathania membutuhkan teman saat ini. Tanpa pikir panjang lagi Nathania segera membuka room chat Vanessa

Thania : Nes, ke rumah gue sekarang. Gue butuh lo

Dengan cepat pesan Nathania di balas oleh Vanessa

Vanessa : siapin aja makanan yang banyak

Thania : itu makanan ayam jago papi masih banyak kok

Vanessa : sialan

Thania : gece otw! Atau besok lo gue DO dari sekolah!

Vanessa : tai!

Nathania tersenyum puas melihat balasan chat dari Vanessa. Nathania tahu beberapa menit lagi Vanessa pasti sampai rumhnya.

Kini untuk menghilangkan kebosananya, Nathania memutuskan untuk pergi ke kamar Devan yang berada di samping kamarnya.