The Most Wanted Twins (Thirty Eight)

7.5K 366 31
                                    

Seneng gak aku apdet lagi? Hehe
Yuk langsung aja!
Happy reading~
.
.
.
.
.

~The Most Wanted Twins~

Nathania tidak dapat menghilangkan senyumannya, jantungnya berdegub kencang, tubuhnya kini mengeluarkan keringat namun telapak tangannya terasa dingin. Ia berkali kali menepuk pelan kedua pipinya untuk memastikan bahwa ini nyata.

Ia berboncengan dengan Calvin.

Nathania melihat kedepan, ia memperhatikan punggung Calvin yang berada tepat didepannya, "Diliat dari tampak belakang aja udah udah ganteng maksimal!" Gumam Nathania, pipinya kembali memanas.

Perjalanan terasa sangat panjang bagi Calvin maupun Nathania, tanpa Nathania sadari Calvinpun merasakan hal yang sama, ia berkali kali melihat ke arah kaca spion dan memperhatikan pantulan wajah cantik Nathania, bahkan Calvin berkali kali terkekeh saat melihat ekspresi Nathania yang menurutnya sangat lucu ditambah pipinya yang akhir akhir ini selalu memerah saat dekat dengan Calvin.

Calvin kembali fokus ke arah jalanan dan menyadari bahwa motornya kini sudah tertinggal jauh dari mobil Gerald dan motor Devan juga Davin, ia melirik jam di pergelangan tangannya, oh sial! Waktu sudah menunjukan pukul 07.00 yang berarti 15 menit lagi bel sekolah akan segera berbunyi.

Calvin kembali melihat Nathania dari kaca spion, "Gue mau ngebut, pegangan!" Titah Calvin.

Namun, Nathania yang tidak terlalu jelas mendengar suara Calvin kini mengerutkan alisnya kebingungan, "Apa?" Tanya Nathania berharap Calvin mengulang pembicaraannya.

"Lo pegangan, gue mau ngebut!"

"Apa? Mau cukur rambut?"

Calvin tidak dapat menahan senyumnya, ia kembali mengulang kata katanya, "Gue mau ngebut."

"Hah?! Kamu ngomong apa? Aku dengernya but but doang." Ucap Nathania sambil mendekatkan kepalanya kearah Calvin.

Rasanya percuma jika Calvin mengulang kembali kata katanya, ia yakin Nathania mengalami penyakit budi alias budek dikit.

Dengan sedikit rasa kesal, Calvin menarik tangan kiri Nathania lalu menaruhnya dipinggangnya, kemudian menarik sebelah lagi tangan Nathania dan melingkarkan kedua tangan Nathania dipinggangnya.

Mata Nathania membulat sempurnya, rasanya jantungnya ingin lompat dari tempatnya. Ternyata terlalu lama dekat dengan Calvin sepertinya tidak baik bagi kesehatan jantungnya.

Tubuh Nathania terasa kaku, sekali lagi, ia tidak menyangka Calvin akan bersikap seperti ini kepadanya. Nathania maupun Calvin tidak berkata apa apa, mereka sama sama menahan debaran jantungnya yang semakin menggila.

Dan tanpa basa basi, Calvin segera tancap gas dan menambah kecepatan motor besarnya.

~The Most Wanted Twins~

Devan, Davin, dan Gerald kini sangat cemas. Mereka bertiga tak berhenti melihat jam yang sudah menunjukan pukul 07.05. Devan, Davin, maupun Gerald tidak berhenti mengubungi Calvin dan Nathania, namun sama sekali tidak ada jawaban dari mereka.

"Semua gara gara lo!" Ucap Davin dengan tatapan tajam ke arah Gerald.

"Kok gue?!"

The Most Wanted TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang