Ya ampun temen-temen aku beneran minta maaf sama kalian..
Maaf karena gak update tepat waktu, soalnya kemarin ada beberapa kendala, dan ditambah kuota aku abis, huhuhu. Jadinya baru sempet update sekarang.Dan sebagai permintaan maaf aku, part ini aku buat lebih panjang daripada biasanya.
Sekali lagi maaf yaaa :((
Yaudah yuk langsung aja, cekidot!
~The Most Wanted Twins~
Sudah sebulan setelah Ujian Nasional kelas XII berakhir, yang artinya Devan dan Davin sudah lulus sekarang. Beberapa minggu ini mereka sudah mulai sibuk karena mengurus beberapa perusahaan besar milik Mr. Cortez yang telah diberikan kepada Devan dan Davin.
Namun, hari ini seluruh siswa dan siswi hadir karena nilai ujian mereka sudah keluar. Dan disinilah Devan dan Davin sekarang, di kantor besar bertingkat yang berada di sekolah mereka, kantor ini khusus untuk petinggi petinggi yayasan, yang bukan lain isinya adalah anggota keluarga dan kerabat Cortez.
Davan dan Davin saling pandang, lalu kembali menunduk dalam, dihadapan mereka ada Mr. Cortez yang sudah berkacak pinggang sambil melotot tajam.
Srak!
Mr. Cortez melempar beberapa lembar kertas yang berisi angka-angka ke arah Devan dan Davin.
"Stupid!" Maki Mr. Cortez dengan mata berapi-api.
Devan dan Davin terlonjak kaget karena bentakan sang ayah, "Maaf, Pi ampun" Kata Devan dan Davin dengan kompak.
Mr. Cortez berjalan mendekati Devan dan Davin membuat sepasang anak kembar itu meringkuk ketakutan.
"Ada yang bisa jelasin ke gue?!" Ucap Mr. Cortez tepat didepan wajah Devan dan Davin.
Davin menginjak kaki Devan, "Lo aja." Ucap Davin setengah berbisik.
Devan menggeleng, "Lah, kok gue?!"
Davin berdecak pelan, "Lo, kan, abang!"
Devan tidak bisa beralasan lagi sekarang, Devan menarik nafas dalam dalam, lalu mulai menatap ngeri ke arah Mr. Cortez, "Hng, jadi gini, Pi, waktu ngisi jawaban UN kemarin, Devan sama Davin gak ngisi soal ujian, kita berdua sakit perut gara-gara malamnya kita abis chalange mukbang makan seblak level 10 sebaskom, akhirnya pas ujian hari pertama kita cuman ngisi 3 soal aja pi, terus kita berdua buang buang air di toilet, dan saat kita selesai dari toilet ternyata ujiannya udah selesai."
Lalu Devan menyenggol lengan Davin, "Kejadian hari kedua lo yang jelasin."
Davin meringis ketakutan, namun mau tidak mau ia harus menjelaskan kepada sang ayah, Davin menarik nafas dalam dalam, "Dan hari keduanya, Davin ngajakin Devan, sama pak Bejo buat main PS di pos satpam, dan gak terasa ternyata kita main PS sampai pagi. Jadi, pas disekolah kita berdua ketiduran, Pi, di ruang ujian. Terus tiba tiba kita berdua dibanguni sama satpam sekolah soalnya sekolah udah mau tutup. Nasib ujian.. Ya, kita cuman keburu ngisi 5 soal sebelum kita tidur."
Mr. Cortez menggeleng tidak pecaya, "Guoblok!" Ia tidak habis pikir kenapa kedua putranya bertindak sebodoh ini.
Mr. Cortez pergi dari hadapan Devan dan Davin, lalu duduk di kursi empuknya, lalu kembali menatap tajam ke arah kedua putranya.
Brak!
Mr. Cortez menggebrak meja kaca didepannya membuat Devan terlonjak kaget, lalu dengan spontak bibirnya mulai berbicara, "Iya iya iya ampun Papi, kita janji bakal jadi anak baik, gak makan seblak lagi, gak main PS sampai pagi lagi, ampun Pi jangan makan kita, nanti kalo ada UN lagi kita janji bakal rajin belajar dan tidur jam 9 malam, terus pagi pagi sarapan dan gak lupa minum susu dancow."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted Twins
Fiksi RemajaStarting on July 01, 2018 (On going) Nathania Aldino Cortez "The Most Wanted Girl" disekolah, memiliki kehidupan yang serba mewah, kasih sayang yang begitu besar ia dapatkan dari keluarganya, gadis berdarah indo-spanyol ini memiliki 3 kakak laki la...