The Most Wanted Twins

The Most Wanted Twins (Nineteen)

Note : Maaf kalo banyak typo, males revisi :(

~The Most Wanted Twins ~

Calvin menatap rumah mewah bertingkat di hadapanya. Calvin meraih ponselnya, tanganya mulai menari lincah diatas layar ponsel.

Calvin : Aku udah di depan rumah kamu

Dara : Oke, tunggu sebentar ya Cal, aku segera turun.

Calvin tersenyum simpul. Ya, hari ini Dara meminta Calvin untuk menemani Dara di acara reuni SD nya.

"Hai Cal" Calvin tersenyum saat melihat Dara yang baru saja keluar dari gerbang rumahnya.

"Langsung berangkat?" Tanya Calvin dan dijawab nggukan oleh Dara.

Calvin membukakan pintu mobil untuk Dara "Thanks" ucap Dara sambil tersenyum manis.

Calvin menganggguk, lalu berlari kecil memutari mobilnya dan masuk kedalam mobil dan meninggalkan pekarangan rumah mewah itu.

"Cal, aku gak ganggu waktu kamu kan?"

Calvin menatap Dara, lalau tersenyum. Senyum yang sangat tulus, senyum yang hanya ia perlihatkan kepada Dara dan keluarganya saja.

"Kamu fikir apa alasan aku ke Indonesia? Aku rela memberi seluruh waktu aku buat kamu"

Dara terkekeh "Oke oke, makasih ya"

"Oh iya by the way kamu belum tau kan acara reuni aku dimana?"

Calvin menggeleng "Kan kamu belum kasih tau"

"Di hottel Fairmont Jakarta ya" Calvin mengangguk.

Calvin melirik Dara "Dara, kamu bakal tetep tinggal disini?"

Dara menoleh ke arah Calvin "Hm, aku mau tinggal sama keluarga aku disini"

"Dar, aku boleh tanya sesuatu sama kamu?" Dara mengangguk

"Kenapa kamu ninggalin aku"

Dara mengerjapkan matanya beberapa kali "Maaf" ucap Dara dengan tatapan sendu

Calvin tertawa "Maaf? Untuk apa Dar? Bahkan aku gak bisa marah sama kamu"

Calvin kini kembali menatap jalanan aspal dihadapanya "Yang aku butuh penjelasan kamu, kamu gak perlu minta maaf"

"Aku, rindu keluarga aku" Ucap Dara pelan

"Dan pergi gitu aja ninggalin aku, tanpa kasih alasan?"

"Aku fikir kamu bakal paham Cal"

Calvin lagi lagi tertawa, bohong jika Calvin tidak sakit hati mendengar penjelasan Dara.

Calvin tersenyum getir "Kamu tau Dar, seberapa penting kamu buat aku?"

Dara hanya diam, dia bingung ingin berkata apa.

"Aku bahkan maksa Papa buat ngizinin aku pergi ke Indonesia, buat cari kamu. Kamu tau aku sangat menghormati Papa. Untuk pertama kalinya aku ngerasa jadi anak kurang ajar, aku bentak Papa, karena Papa gak izinin aku ke Indonesia. Ini semua demi kamu"

"Maaf Calvin, aku janji mulai sekarang aku akan selalu ada disamping kamu. Aku janji"

Entah mengapa, perasaan Calvin sedikit berubah. Bahkan Calvin sempat bingung dengan perasaanya sendiri. Entah perasaan apa ini. Cinta? Atau benci? Calvin menggeleng kuat. Tidak mungkin Calvin membenci Dara.

Calvin merasa ada yang aneh dengan Dara. Ini seperti bukan Dara yang Calvin kenal. Ditambah lagi, Dara yang memanggil Calvin sengan panggilan "Calvin" karena biasanya Dara memanggil Calvin dengan sebutan "Vino"