Mobil yang mereka tumpangi memasuki sebuah restoran Jepang yang ada di Jakarta.
"Kita ngapain ke sini?" tanya Rachel.
"Makan malem."
Mereka berdua turun dari mobil dan memasuki restoran.
Mereka memilih tempat duduk di dekat kaca. Seorang waiters datang menghampiri mereka.
"Lo mau mesen apa?" tanya Marvin.
"Samain aja deh."
"Itacho Sushi 2 sama smoothie nya 2."
"Ada tambahan lain?"
"Nggak ada."
"Baik saya ulangi, itacho sushi nya 2 sama minumnya smoothie 2. Baik, silahkan tunggu." Lalu waiters itu meninggalkan mereka.
Hening. Tak ada yang memulai pembicaraan. Mereka sibuk dengan pikirannya masing masing.
Duh kenapa gue dari tadi deg deg an terus sih. Marvin malem ini ganteng banget sih. Jadi cinta deh. Eh apa apaan sih Cha, kok lo jadi mikirnya gitu
Lo cantik Cha. Enggak tau kenapa hati gue selalu hangat kalo deket sama lo. Gue juga gak tau kenapa gue ngerasain ini. Mungkin gue udah mulai suka sama lo Cha
"Maaf mbak, mas. Ini pesanannya." Seorang waiters datang membuyarkan lamunan mereka. Mereka menghabiskan makanannya.
***
"Kita mau kemana?"
"Udah nanti juga lo tau."
"Jangan macem macem lo ya!"
"Gak akan. Tenang aja."
Yaps, sepulang makan malam, mereka tidak langsung pulang. Entah Marvin akan membawa mereka kemana.
Setengah jam berlalu, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang sangat besar dan mewah.
"Ini rumah siapa?" tanya Rachel.
"Gue."
"Ngapain lo ajak gue ke rumah lo."
"Udah. Ntar juga lo tau. Ayo turun." Mereka pun turun dari mobil.
Mereka memasuki rumah Marvin yang sangat besar. Rachel biasa saja ketika melihat rumah ini, toh ini tak jauh berbeda dengan rumahnya.
"Eh den Marvin udah pulang." Perempuan yang memakai daster berwarna merah itu menghampiri Marvin. Usianya berkisar 50 tahun.
"Iya bi Marvin udah pulang."
"Ini siapa den? Cantiknyaa" puji perempuan itu.
"Itu Rachel. Temen sebangku Marvin."
"Saya Rachel." sahut Rachel dengan sopan.
"Saya Bi Diah. Saya yang ngurus Marvin dari kecil." Rachel hanya ber ooh ria.
"Yaudah bi, Marvin sama Rachel ke halaman belakang dulu ya."
"Iya den."
"Yuk Cha."
"Rachel ke belakang dulu ya bi." Rachel mengekor Marvin yang berjalan di depannya. Mereka berjalan menuju halaman belakang rumah Marvin.
Tempatnya luas. Seperti taman. Mereka duduk di ayunan besar yang terbuat dari kayu jati.
"Lo ngapain sih ajak gue kesini."
"Mau buat lo seneng."
"Maksudnya?"
"Liat ke atas." Rachel menatap langit malam itu. Disana, bertaburan bintang bintang yang menghiasi langit. Rachel tersenyum, karena dia memang menyukai bintang.
"Gue tau lo suka bintang, makanya gue ajak lo kesini." sahut Marvin.
"Darimana lo tau gue suka bintang?" tanya Rachel tanpa mengalihkan pandangannya.
"Anggap aja gue Dilan yang bisa ngeramal."
"Lo berhasil bikin gue bahagia." Rachel menoleh dan tersenyum pada Marvin.
Mulai detik ini, gue suka sama lo Cha, gumam Marvin
-----------------------------------------------------------------
Nah loh Marvin yang berubah jadi care itu karena dia suka sama Rachel. Pantes aja yaa sikap dia jadi lembut gitu ke Rachel. Kira kira kedepannya mereka bakal gimana? Jadian? Atau hanya sebatas teman? Tunggu chapter selanjutnya😉
Salam author,
Febiane Nurshabrina15 Juli 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Marchel [COMPLETED]
Teen FictionMarvin Alfaro Miller, seorang mostwanted sekolah. Memikili wajah yang tampan, badan eksotis yang mampu membuat kaum hawa tergila gila padanya. Rachel Dianita Madison, seorang gadis penderita kanker darah yang memiliki paras cantik, rambut indah, dan...