34

34.5K 1.1K 2
                                    

"Eh kalian tau gak? Semalem gue ngeliat penampakan di kamar."

"Halusinasi lo doang kali."

"Nggak. Beneran. Serius. Gue liat pake mata kepala gue sendiri."

"Dimana mana juga ngeliat pake mata, ya kali pake dengkul."

Elno mulai jengkel, karena teman temannya tidak percaya dengan apa yang semalam Elno lihat. Elno beralih ke Nadine, berharap perempuan yang disayanginya itu mempercayai ceritanya.

"Kamu percaya kan?"

"Iya percaya. Hantu nya suka sama kamu kali, jadi nampakkin diri ke kamu."

"Iya lah, aku kan gantengnya gak ada yang ngalahin." ucap Elno pede.

"Huuuu". Marvin cs dan Rachel cs menyoraki Elno yang membuat kantin tambah ramai. Ya, mereka sedang berada di kantin saat ini.

"Eh gue boleh ikut gabung gak? Soalnya meja yang lain udah penuh." Chatrine tiba tiba datang dengan membawa baki yang berisi semangkok bakso dan segelas teh botol.

Suasana hening seketika. Mereka saling tatap satu sama lain, lalu mengarahkan pandangan mereka pada satu titik, Rachel.

"Iya boleh. Lo boleh gabung disini sama kita." jawab Rachel yang membuat Marvin cs dan Rachel cs membelalak tidak percaya dengan jawaban Rachel.

"Cha, lo apa apaan sih. Kok si Chatrine lo izinin gabung sama kita." protes Berliana sambil menatap Chatrine dengan pandangan tidak suka.

"Ini kan kantin sekolah. Milik bersama. Jadi, bebas dong Chatrine mau duduk dimana aja."

"Ya bukannya gitu Cha. Dia kan sering jahatin lo. Gue gak suka aja dia gabung disini sama kita."

"Udah udah gak papa. Dia udah berubah kok."

"Lo yakin Chatrine udah berubah?"

Rachel terdiam sejenak. Lalu mengangguk sambil tersenyum. Jika sudah seperti ini, Berliana tak bisa lagi berdebat dengan Rachel.

Chatrine duduk di samping Rachel. Marvin cs dan Rachel cs menatap Chatrine dengan pandangan tidak suka.

"Tumben sendiri. Temen temen lo pada kemana?" tanya Rachel berusaha mencairkan suasana.

"Gak tau. Gue belum liat mereka hari ini."

"Mungkin mereka kesel sama lo kali. Jadinya mereka ngehindar dari lo." celetuk Berliana.

"Jangan ngomong gitu." ucap Rachel. Berliana menatap Chatrine dengan tatapan benci. Tak lama, Berliana berdiri, dan berlalu meninggalkan mereka.

"Eh lo mau kemana?" teriak Kenny.

"Kelas." Lalu, Berliana berlalu begitu saja.

"Eh gue duluan ya." ucap Kenny lalu menyusul Berliana.

"Yah mereka udah pada pergi. Yaudah lah gue juga pergi nyusul mereka." sahut Ryan.

"Eh gue ikut!" timpal Andreas. Ryan dan Andreas meninggalkan kantin dan menyusul Berliana dan Kenny.

"Eh gue tinggal dulu ya, gue mau ke perpus." sahut Nadine.

"Ngapain?" tanya Elno.

"Mau minjem novel."

"Aku temenin ya." Nadine mengangguk.

"Kita duluan ya." Setelah itu, Nadine dan Elno meninggalkan Marvin, Rachel, dan Chatrine yang masih berada di kantin.

Terjadi perubahan raut wajah Chatrine. Chatrine menunduk sedih.

"Maafin sikap temen temen gue ya, Rine."

Marchel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang