61

30.2K 866 18
                                    

"Kakak buruan! Kita bisa telat ini." teriak Tasha dari bawah.

Rachel hanya mendengus kesal. Harusnya malam ini adalah jadwalnya untuk menonton film horror di laptop nya.

"Lama banget sih! Lagi semedi emang?!" protes Tasha saat Rachel sudah keluar dari kamarnya.

"Bawel ah! Buruan." ucap Rachel sambil melewati Tasha yang sedang mengumpat sumpah serapah untuk Rachel.

Rachel memarkirkan mobilnya saat sudah berada di depan rumah Rini. Mereka turun dari mobil dan memasuki rumah Rini karena acaranya berada di belakang rumah Rini.

Halaman rumah Rini dihiasi oleh lampu yang berkelap kelip. Terdapat bacaan Selamat Datang dengan tulisan yang juga dihiasi lampu.

Terdapat dua bodyguard yang sedang berjaga di pintu. Bodyguard itu yang nantinya akan menjaga keamanan selama acara nya berlangsung. Tasha menyerahkan kartu undangan yang dia dapat dari Rini itu kepada bodyguard yang sedang berjaga.

"Undangannya cuma satu? Satu nya lagi?" tanya bodyguard itu.

"Saya temannya Rini jadi saya dapet kartu undangan. Dan ini kakak saya, dia temen SMP nya kak Dita."

"Maaf, tapi yang boleh masuk hanya yang mempunyai undangan saja."

"Tapi kakak saya temen nya kak Dita, kakaknya Rini."

"Tapi maaf dek, aturannya seperti itu."

"Udah gih kamu aja yang masuk. Kakak tunggu disini aja." ucap Rachel saat melihat raut wajah bingung dari wajah Tasha.

"Kalo kakak gak masuk, aku juga gak bakal masuk."

"Ini kan acara ulang tahun temen kamu, kamu kan diundang. Gak enak nanti sama Rini kalo dia tau kamu gak dateng."

"Tapi kak-"

Tiba tiba sebuah suara menghentikan perdebatan kakak adik ini. Mereka menoleh ke arah suara tersebut. "Ada apa ini ya?"

"Maaf Non. Ada tamu yang ingin masuk tapi tidak mempunyai undangan. Jadi, saya larang dia untuk masuk."

Perempuan itu menyipitkan matanya dan melihat ke arah Rachel. "Lo... Acha?" tanya perempuan itu mengingat ngingat.

"Ternyata lo masih inget sama gue." jawab Rachel.

Dita langsung memeluk Rachel dengan senyum yang merekah. "Ya ampun! Lo apa kabar." Dita melepaskan pelukannya dan melihat Rachel dari atas sampai bawah. "Lo makin cantik aja. Pangling gue."

"Kabar gue baik. Lo sendiri gimana?"

"Seperti yang lo lihat." Dita merangkul bahu Rachel dengan tangan kanannya. "Pak, ini temen saya waktu SMP. Biarin dia masuk ya Pak."

"Eh iya Non. Maaf, saya gak tau kalau mbak ini temennya Non."

"Nggak papa kok. Makasih udah bekerja dengan baik." ucap Dita kepada bodyguard nya itu. "Yuk masuk!"

Mereka bertiga berjalan melewati jalan samping rumah dan jalan itu membawa mereka ke halaman belakang rumah dimana pesta tersebut diadakan.

Sudah terdapat banyak tamu undangan disana. Banyak lampu lampu terpasang disana. Di tengah tengah halaman, terdapat panggung kecil yang diatasnya sudah terdapat beberapa alat musik yang siap dimainkan.

"Eh gue tinggal dulu ya. Gue mau nyambut tamu tamu yang lain." ucap Dita.

Dita pergi setelah mendapat jawaban anggukan dari Rachel. Rachel menoleh ke sebelah kanan dan kiri nya. Tasha sudah tidak ada di sampingnya. Mungkin Tasha sudah berkumpul dengan teman teman yang lainnya.

Marchel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang