46

28K 904 21
                                    

Weekend.

Seorang perempuan memakai sepatu olahraga, jaket dan celana training berwarna hitam dengan telinga yang disumpal headphone sedang lari pagi di taman dekat rumahnya.

Rachel sedang lari pagi untuk menyegarkan badan dan pikirannya. Kehadiran Vero yang tiba tiba, cukup membuat Rachel kepikiran.

"Sendirian aja?" Rachel dikejutkan oleh suara. Rachel menoleh ke kanan dan mendapati Marvin sedang ikut lari.

"Kamu tau aku disini dari mana?"

"Aku tadi ke rumah. Kata Mama kamu, kamu lagi lari pagi ke taman deket rumah. Yaudah aku susul kesini."

Rachel menghentikan lari nya sambil melepas headphone nya dan diikuti oleh Marvin. "Astaga Marvin. Kamu ini gak ada kerjaan banget sih pagi pagi ke rumah orang."

"Gak papa, kan aku ke rumah kamu."

"Jangan berlebihan bisa?" Rachel lama lama jengah terhadap sikap Marvin yang ternilai berlebihan. Iya memang Rachel senang Marvin selalu ingin di dekatnya, tapi jangan seperti ini juga.

"Kenapa? Kan aku pengen deket kamu terus." Marvin menyengir.

Rachel memasang kembali headphone nya. "Terserah." Lalu Rachel melanjutkan lari pagi, meninggalkan Marvin yang masih terdiam di tempatnya.

"Acha kenapa ya? Lagi PMS kali ya jadi marah marah gitu." gumam Marvin.

Marvin menyadari Rachel yang semakin jauh darinya. "Acha, tunggu!"

Marvin berusaha mengejar Rachel sampai akhirnya Marvin dapat mensejajarkan posisi nya dengan Rachel.

"Kamu kenapa sih? Lagi dapet ya?" Marvin bertanya dengan tampang polos.

"Kalo iya kenapa huh?!" Rachel memasang tampang juteknya.

"Jangan galak galak. Ntar cantiknya ilang."

"Biarin!" Sebenarnya pipi Rachel sudah memerah, namun Rachel berusaha menutupi pipi nya itu.

"Laper gak Cha? Sarapan yuk."

"Gak!"

Ternyata cwe PMS bisa lebih dingin dari gue ya.

"Tapi aku laper. Belum sarapan."

"Salah sendiri belum sarapan."

"Kan niatnya mau sarapan di rumah kamu." Marvin menyengir tak berdosa.

"Nyusahin."

Bener ya kata orang. Ngadepin cwe PMS harus ekstra sabar.

"Kita beli bubur yuk!"

"Gak!"

"Ayo dong. Aku laper nih."

Rachel menghentikan lari nya. "Yaudah iya."

Marvin dan Rachel menghampiri tukang bubur yang berada di sekitar taman.

"Mang bubur dua."

"Siap."

Marvin dan Rachel duduk di bangku yang sudah disediakan. Rachel sedari tadi diam saja dengan muka datarnya.

Liat Acha cuek gini gue ngerasa liat diri gue sendiri.

"Ini buburnya."

Tukang bubur itu datang dengan membawa dua mangkuk bubur.

Mereka pun memakan bubur dalam keadaan hening, tanpa ada yang memulai pembicaraan.

***

"Kita mau kemana?" tanya Rachel saat mereka sudah berada di dalam mobil Marvin.

Marchel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang