44

30.7K 1K 6
                                    

Seminggu kemudian.

"Tenda udah siap? Kayu bakar? Makanan? Sarung tangan? Syal? Jaket?"

Rachel cs mengacungkan jempolnya tanda semuanya sudah lengkap.

Mereka berkumpul di rumah Marvin karena mereka akan menggunakan mobil Marvin untuk menuju ke puncak.

"Udah lengkap semuanya?" tanya Marvin sambil membawa tas besar yang sudah penuh oleh barang barang yang akan dibawa.

Rachel mengangguk sebagai jawaban. Saat Rachel akan memasukkan barangnya ke dalam mobil Marvin, Marvin mencegahnya. "Biar aku aja yang masukin. Kamu jangan capek capek." Rachel tersenyum melihat ketulusan yang terpancar dari mata Marvin.

"Kalian udah siap?

"Siap!"

"Ayo berangkat!"

Marvin yang menyetir. Elno duduk di depan. Rachel, Nadine, dan Kenny duduk di tengah. Sedangkan Ryan, Andreas dan Berliana duduk di belakang.

Mobil pun keluar dari halaman rumah Marvin dan berjalan menuju puncak.

Marvin cs dan Rachel cs bernyanyi selama di perjalanan agar tidak bosan. Terkadang, Elno merubah lirik lagu yang membuat suasana dalam mobil menjadi riuh karena suara tawa.

Mereka sudah sampai di puncak pada pukul lima sore karena perjalanan yang macet. Marvin memarkirkan i dan mereka pun turun dari mobil. Mereka memilih untuk berkeliling dulu.

Rachel cs langsung menyerbu sunset yang saat itu sangat indah. Mereka menyuruh Ryan untuk memfoto mereka karena Ryan ahli dalam bidang memotret.

Setelah puas berfoto, mereka kembali ke mobil dan mengeluarkan barang barang.

"Ini aku aja yang bawa. Kamu jangan bawa yang berat berat." sahut Marvin mencegah Rachel yang akan membawa tas nya.

Rachel menggeleng lembut. "Nggak usah. Biar aku aja yang bawa. Kasian, barang yang kamu bawa aja udah berat, ditambah bawa barang aku."

"Tapi--"

"Udah nggak papa." Rachel membawa tas nya yang lumayan berat dengan Marvin yang menjaganya di belakang.

Mereka meletakkan tasnya saat mereka sudah sampai di tempat camp. Bukan hanya mereka, tapi banyak sekali yang saat itu camp disana.

Marvin cs langsung memasang tenda. Mereka membawa tenda empat buah dan satu tenda diisi oleh dua orang.

Setelah tenda siap, mereka memasuki tenda masing masing. Marvin dengan Elno. Andreas dengan Ryan. Rachel dengan Nadine dan Kenny dengan Berliana.

Jam sudah menunjukkan pukul 19:30. Cuaca saat itu tidak terlalu dingin.

"Kita bikin api unggun nya kapan nih?"

"Nanti aja lah. Gak terlalu dingin juga."

"Eh Andreas. Lo bawa gitar kan?" tanya Kenny.

"Iya bawa. Mau dimainin sekarang?"

"Boleh deh daripada gak ada hiburan."

Andreas memasuki tenda dan keluar dengan membawa gitar miliknya.

"Nyanyi lagu apa nih?"

"Apa ya?"

"Lagu pacar gue aja, Shawn Mendes." celetuk Kenny.

"Yang sabar Ryan, lo cuma dijadiin selingkuhan." Andreas menepuk bahu Ryan dengan wajah yang disedih sedihkan.

Sedangkan Kenny hanya terkekeh mendengarnya.

Marchel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang