29

37.8K 1.3K 34
                                    

Seminggu setelah Marvin meminta maaf ke Rachel, hubungan mereka kembali membaik. Hari ini hari Minggu dimana semua yang bersekolah ataupun yang bekerja libur.

Marvin sedang belajar di kamarnya. Walaupun Marvin di sekolah cuek, dia mempunyai otak yang sangat cerdas.

Saat Marvin tengah asyik belajar, ponselnya berdering tanda ada telpon masuk. Tanpa melihat siapa yang menelpon, Marvin mengangkat telpon itu.

"Hai honey! Akhirnya kamu angkat telpon aku juga! Aku kira kamu nggak bakal angkat telpon aku" cerocos perempuan dari sebrang sana.

Marvin menjauhkan ponsel dari telinganya dan nama Chatrine tertera disana.

Tau dia yang telpon, nggak bakal gue angkat

"Apaan" tanya Marvin malas.

"Hari ini kamu sibuk nggak?"

"Lagi belajar."

"Anter aku belanja ke mall yuk!"

"Gak!"

"Ayo dong. Kamu kan baik, ganteng, pinter pula." puji Chatrine.

"Gak. Gue lagi belajar."

"Yaelah belajar mulu. Belajar kan bisa besok di sekolah."

"Gak!"

"Yaudah oke, kalo kamu gak mau, Acha bakal kenapa napa."

"Jangan macem macem lo!"

"Pilih nemenin gue ke mall atau Acha bakal kenapa napa."

Marvin menghembuskan napasnya kasar, "Yaudah iya gue mau".

"Nah gitu dong. Jemput aku sekarang ya honey."

Tut

Marvin mematikan telpon sepihak. Marvin lemah jika berkaitan dengan Rachel. Apalagi kalau sudah diancam seperti ini.

Marvin segera berganti baju lalu menyambar kunci mobilnya dan pergi menuju rumah Chatrine.

***

Tok tok

"Tasha, ini kakak."

"Masuk aja."

Pintu kamar Natasha terbuka dan Rachel masuk ke dalam kamar Natasha.

"Sha, ke mall yuk!" ajak Rachel.

"Ngapain?"

"Ya shopping lah. Udah lama kakak nggak ke mall."

Natasha mengerutkan keningnya heran, "Lah tumben ngajak ke mall? Biasanya aku ngajak juga kakak suka nggak mau." Yaps, Rachel memang tidak terlalu suka pergi ke mall. Rachel jarang sekali ke mall sendirian, kecuali kalau ada yang mengajaknya.

"Udah diem jangan banyak tanya. Mau nggak ke mall?" tanya Rachel sekali lagi.

"Ya mau lah. Kakak siap siap dulu, nanti ketemuan di bawah aja."

"Oke siapp. Jangan lama lama loh ya." Rachel keluar dari kamar adiknya itu dan memasuki kamarnya yang berada tepat disamping kamar Natasha.

Rachel sendiri tidak tahu kenapa hari ini dia sangat ingin pergi ke mall. Rachel membuka lemari bajunya itu. Rachel memilih celana jeans dengan panjang selutut dan baju panjang sebahu berwarna putih polos. Rachel menguncir rambutnya kuncir kuda. Rachel memakai sepatu berwarna putih. Rachel mengambil tas selempangnya berwarna hitam dan turun untuk menemui adiknya.

Di sana, Natasha sudah siap. Mereka memasuki mobil dan sedetik kemudian mobil itu pergi meninggalkan pekarangan rumah Rachel.

***

"Eh kesana yuk!" Chatrine menarik tangan Marvin ke sebuah toko baju yang berada di mall. Marvin langsung menepis tangan Chatrine dan mengekor Chatrine dengan malas. Sebenarnya Marvin malas menemani Chatrine ke mall, namun kalau tidak dituruti, Chatrine akan berbuat sesuatu kepada Rachel. Mau tak mau, Marvin menemani Chatrine pergi ke mall.

Chatrine memilih baju. Mata Chatrine berhenti di sebuah baju berwarna biru langit dengan panjang sebahu.

"Menurut kamu bagus gak?" tanya Chatrine sambil memasangkan baju di depan dada nya.

"Hmm." jawab Marvin malas.

"Ihh yang bener dong. Ini bagus di aku nggak?"

"Ya."

"Loh kak Chatrine?". Sebuah suara membuat Chatrine dan Marvin menoleh ke arah suara tersebut.

"Eh Tasha. Apa kabar." tanya Chatrine sambil memeluk Natasha dan dibalas oleh Natasha.

Yaps, yang memanggil Chatrine itu Natasha. Rachel hanya diam mematung menyaksikan semua ini. Rachel melihat adiknya berpelukan dengan Chatrine yang dimana disana juga ada Marvin. Sedang apa Marvin disini?

Marvin terkejut melihat kedatangan Rachel dan adiknya, Natasha. Raut wajah kecewa nampak di wajah Rachel.

"Kakak ngapain disini?" tanya Natasha sambil melepaskan pelukannya.

"Biasa, lagi shopping."

"Eh iya kak kenalin ini kak Chatrine. Dia kakak nya temen aku tuh, si Angel. Kak Chatrine kenalin ini kakak aku, kak Rachel." ucap Natasha. Natasha memang tidak tau bahwa ketiganya satu sekolah dan sudah saling mengenal.

"Kita udah saling kenal Sha." jawab Chatrine. Sedangkan Rachel dan Marvin diam saja.

"Eh aku nggak tau kalo kalian udah saling kenal." sahut Natasha kikuk.

"Btw, ini pacar kakak?" tanya Natasha dengan polosnya.

"Iya dia pacar kakak." jawab Chatrine sambil bergelayut manja di tangan Marvin namun segera ditepis oleh Marvin.

"Kita nggak pacaran." timpal Marvin ketus.

"Iya nggak, tapi belum. Lagi proses." sahut Chatrine sambil melirik ke arah Rachel.

"Eh yaudah kalo gitu kakak bayar ke kasir dulu ya." ucap Chatrine.

"Iya aku juga mau pilih pilih baju dulu." Chatrine menarik tangan Marvin dan melirik ke arah Rachel dengan tatapan gue yang menang.

Natasha yang menyadari Rachel yang sedari tadi diam saja, langsung menepuk pundak kakak nya itu.

"Kakak kenapa?" tanya Natasha saat Rachel sudah tersadar dari lamunannya.

"Eh ng-nggak kenapa napa kok." jawab Rachel gugup.

"Yakin nggak apa apa?" Rachel mengangguk sambil berusaha memberikan senyum agar Natasha tidak menghujani Rachel dengan pertanyaan pertanyaan selanjutnya.

"Pulang aja yuk!" ajak Rachel.

"Yahh kenapa pulang? Kita kan baru nyampe. Pilih pilih baju juga belum." keluh Natasha sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kakak nggak enak badan nih." jawab Rachel bohong.

"Oh yaudah kalo kakak ngerasa nggak enak badan, kita pulang aja daripada dipaksain kayak waktu itu." ucap Natasha. Mereka pun keluar meninggalkan mall.

Rachel pernah pingsan di mall karena kecapekan. Waktu itu Rachel kelas 8 SMP dan Natasha kelas 6 SD. Natasha merengek minta jalan jalan ke mall dengan Rachel dan juga kedua orang tuanya. Rachel yang baru saja pulang latihan tari, memaksakan dirinya untuk ikut ke mall menuruti permintaan sang adik. Alhasil, ketika di mall Rachel pingsan.

-----------------------------------------------------------------

Dirgahayu Indonesiaku!🇮🇩

Maaf yaa aku jarang publish😢 Soalnya sibuk sama tugas, sibuk sama kegiatan di sekolah😌 Maaf juga kalo part yg ini rada aneh, rada gak nyambung, soalnya ini aku bikinnya lagi capek, jadi kata kata nya juga rada ngelantur.
Oke deh ikutin terus kelanjutan ceritanya yaaa😉

Salam author
Febiane Nurshabrina

17 Agustus 2018

Marchel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang