33

35.6K 1.1K 11
                                    

Baru saja Rachel dan Marvin menduduki tempat duduk mereka, mereka sudah disambut heboh oleh celotehan Elno. "Ciyeee yang kemarin bolos barengan. Pada kemana? Ohh gue tau kalian berdua pasti janjian ya bolos barengan terus kalian malah jalan jalan? Iya kan?" Elno bertanya tanpa jeda.

Ya, Marvin sekarang antar jemput Rachel sekolah. Rachel sudah menolaknya, namun Marvin tetap memaksa untuk antar jemput Rachel sekolah.

Rachel hanya tersenyum kikuk mendengar celotehan Elno, namun Marvin tampak menghiraukan celotehan Elno.

"Eh gue lagi ngomong woy! Jawab napa." sahut Elno cemberut.

"Lagian lo malah banyak nanya. Udah tau Marvin orangnya dingin, masih aja lo ganggu terus." timpal Ryan sambil tertawa.

"Tapi kan sekarang Marvin gak bakal jadi cowok dingin lagi, kan sekarang Marvin udah punya matahari buat lelehin sikapnya yang beku kayak es." goda Elno yang membuat Marvin dan Rachel sama sama salah tingkah. Elno tertawa terbahak bahak melihat ekspresi mereka, namun tak lama Elno terbatuk batuk karena tertawa terlalu kencang. "Kualat lo." sahut Marvin disambut dengan tawa dari Ryan dan Andreas.

Bel pulang sekolah berbunyi. Marvin cs dan Rachel cs tidak langsung pulang, mereka sudah janjian mampir dulu ke caffe dekat sekolah. Udah tau kan kalo ada yang baru jadian suka ditagih apa?

"Vin beneran kan ni lo traktir kita semua?" tanya Elno saat mereka sudah berada di dalam caffe.

"Pesen aja apa yang kalian mau." jawab Marvin.

"Asikk, bisa makan sepuasnya nih gue!" seru Elno.

"Kamu jangan makan banyak banyak, nanti gemuk." timpal Nadine yang berada di samping Elno.

"Kan kalo aku gemuk nanti kamu kalo meluk aku nya empuk." jawab Elno cengengesan. Nadine hanya geleng geleng kepala mendengar jawaban kekasihnya.

***

"Cha, ke rumah aku yuk!" ajak Marvin saat mereka sudah berada di dalam mobil menuju perjalanan pulang.

"Ngapain?"

"Ketemu Mama aku." Rachel menjawab dengan anggukan.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Marvin. Setelah sampai di rumahnya, Marvin memarkirkan mobilnya dan memasuki rumah bersama Rachel.

"Rumah kamu sepi banget. Pada kemana?" tanya Rachel sambil duduk di sofa ruang tamu.

"Biasa, kerja. Mereka pulangnya nanti malem."

"Katanya Mama kamu mau ketemu sama aku?"

"Iya. Nggak papa kan kamu nungguin sampe Mama dateng? Sekalian nemenin aku juga disini."

"Tapi aku belum izin ke Mama."

"Tenang. Aku udah telpon Mama kamu. Jadi, nggak perlu ada yang dikhawatirin lagi."

"Eh aku ke kamar dulu ya. Mau ganti baju." Marvin langsung bergegas ke kamarnya.

Rachel bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju ruang tv. Dibawah tv nya terdapat lemari yang penuh dengan cd. Rachel menghampiri lemari itu dan membukanya. Terdapat koleksi cd milik Marvin disana. Mulai dari genre horror, komedi, romance, semuanya ada.

"Kamu lagi ngapain?" tanya Marvin yang sudah berganti baju dan menghampiri Rachel.

"Ini cd milik kamu semua?" tanya Rachel tanpa melirik ke Marvin.

"Iya. Kamu mau nonton?" Marvin duduk di samping Rachel.

"Boleh." Marvin kemudian memilih cd dan tangannya berhenti di cd yang berjudul 'The Doll'.

"Kamu pernah nonton film ini?" tanya Marvin sambil mengasongkan cd ke tangan Rachel dan diterima oleh Rachel.

"Belum pernah."

"Gimana kalo sekarang kita nonton ini?"

"Boleh."

Rachel memberikan cd ke Marvin dan Marvin segera memutarnya.

"Kamu duduk dulu, aku mau ngambil makanan dulu." Rachel duduk di sofa ruang tv dan Marvin pergi ke dapur untuk membawa makanan.

Tak lama, Marvin kembali dengan tangan yang penuh dengan makanan. Marvin menyimpannya di meja depan sofa yang Rachel duduki.

"Dan sekarang, kita nonton deh." sahut Marvin sambil mendaratkan pantatnya di samping Rachel.

***

"Kamu abis ini langsung tidur ya, Cha."

"Iya."

"Yaudah aku pulang dulu ya."

"Hati hati."

Marvin menyalakan mobilnya dan melaju meninggalkan rumah Rachel. Rachel memasuki rumah dan langsung disambut oleh Audrey.

"Yang udah punya pacar mah jalan jalan terus nih." goda Audrey yang membuat pipi Rachel memerah.

"Ihh Mama apaan sih." Rachel berusaha menyembunyikan merah di pipinya itu.

"Cieee pipinya merah." timpal Audrey tertawa melihat tingkah anak pertamanya itu.

"Ih udah ah. Acha capek, mau mandi." Rachel langsung berlari kecil menuju kamarnya. Audrey hanya tersenyum melihat anak pertamanya itu sudah tumbuh dewasa.

Selesai mandi, Acha membaringkan tubuhnya di kasur sambil membentuk seperti bintang. Tak lama, ponsel nya berdering. Acha langsung bangkit dan mengambil ponsel nya yang berada di meja di samping kasur. Marvin calling

"Hallo babe."

"Hallo."

"Belum tidur?"

"Belum. Tapi ini mau tidur. Ngantuk."

"Yaudah, selamat tidur. Good night babe. I love youuu."

"Ih apaan sih kamu alay banget deh sekarang." jawab Rachel sambil tertawa.

"Haha yaudah sana tidur. Selamat malam."

Rachel tak membalas ucapan Marvin. Rachel langsung menutup telponnya. Ponsel nya ia simpan lagi di meja. Kebetulan, Rachel menyimpan ponsel nya tepat di samping sebuah figura foto yang bertengger manis di meja itu. Rachel langsung mengambil foto itu. Rachel memandangi foto itu lekat lekat. Foto itu, foto dirinya bersama sahabatnya, Keysha.

"Andai waktu itu gue gak nyuruh lo buat bantuin gue, pasti sekarang lo masih ada, Key."

Rachel memeluk foto itu. Air mata mendarat mulus di pipi Rachel. Rasa bersalah itu kembali menghantui pikiran Rachel. Malam itu, kejadian beberapa tahun lalu harus Rachel ingat kembali.

-----------------------------------------------------------------

Hello😍 Apa kabarrrr😍 Semoga kabar kalian baik yaaa❤

Maap nih jarang update:" Sibuk sama tugas heuheu:" Jadi susah buat mikirnya. Maklumi yaaa😁

Salam author,
Febiane Nurshabrina

14 Oktober 2018

Marchel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang