"Cha, ikut gue." Nadine tiba tiba masuk ke dalam kelas Rachel saat bel pulang sekolah telah berbunyi lalu menarik tangan Rachel.
"Acha mau dibawa kemana?" Marvin yang saat itu sedang bersama Rachel langsung bertanya ketika pacarnya itu ditarik oleh sahabatnya.
"Bukan urusan lo." ucap Nadine sambil terus menarik Rachel.
"Gue ikut." ucapan Marvin membuat Nadine berhenti seketika. Nadine menatap Marvin dengan tatapan horror.
"Gak boleh!"
"Kenapa gak boleh? Gue pacarnya!"
"Gue sahabatnya!"
"Pokoknya gue ikut!"
"Mending lo diem atau gue gak ngizinin lo pacaran lagi sama Acha!"
Rachel sempat terhenyak mendengar ucapan Nadine. Kenapa dengan Nadine? Kenapa dia seperti ini?
"Apa hak lo ngatur ngatur Acha!"
"Pokoknya lo jangan ikut kalo lo gak mau Acha kenapa napa!"
Rachel melepaskan tangannya dari tangan Nadine.
"Udah udah. Kalian ini kayak anak kecil aja."
Rachel mendekati Marvin perlahan. "Aku ikut Nadine. Dia sahabat aku. Aku percaya kalo dia gak bakal ngelakuin hal yang tadi dia bilang. Nadine lagi halangan kali jadi dia ngomongnya ngawur."
"Tapi aku pengen ikut."
"Udah. Mendingan kamu pulang sana. Istirahat."
Marvin akhirnya mengalah dan menuruti Rachel.
"Yaudah gue pulang! Gue titip Acha. Kalo sampe Acha kenapa napa, lo yang tanggung jawab!" Marvin menatap Nadine dengan sorot mata tajam.
"Acha bakal baik baik aja kalo lo sekarang pulang."
Marvin kembali menatap Rachel yang berada di depannya. "Aku pulang dulu ya. Kamu jaga diri baik baik." Marvin mengelus pipi Rachel dan mengusap lembut puncak kepala Rachel. Rachel hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu, Marvin keluar dari kelas meninggalkan Nadine dan Rachel.
Nadine mengintip lewat pintu untuk memastikan bahwa Marvin memang sudah benar benar pergi.
"Fyuhhh udah pergi." Nadine bernapas lega. Rachel menatap Nadine bingung.
"Lo kenapa sih Nad? Aneh banget."
"Hehe sebenernya itu tadi cuma acting doang Cha."
Acting?
Nadine dapat melihat jelas raut wajah bingung di muka Rachel. Lalu tanpa Rachel bertanya, Nadine langsung menjelaskan. "Jadi gini, gue kesini mau ngajak lo ketemu Elno."
"Ngapain?"
"Gue mau tanya sama dia langsung kenapa dia sama Marvin, Keysha bisa se akrab itu."
"Terus itu tadi maksud lo acting?"
"Marvin kan tadi pengen ikut tuh. Ya gue larang dong. Kalo Marvin ikut, nanti dia tau kalo gue pengen nanyain ini ke Elno. Makanya gue tadi pura pura marah ke dia, pura pura ngancem kalo lo bakal kenapa napa kalo dia ikut."
"Dasar lo."
"Hehe. Ngadepin Marvin yang marah kayak tadi serem juga ya."
"Baru tau lo? Kemana aja."
"Ada di rumah."
Nadine teringat tujuannya kesini. "Yaudah yuk ikut gue. Elno udah nunggu tuh."
Rachel dan Nadine berjalan ke arah belakang sekolah, lebih tepatnya taman sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marchel [COMPLETED]
Teen FictionMarvin Alfaro Miller, seorang mostwanted sekolah. Memikili wajah yang tampan, badan eksotis yang mampu membuat kaum hawa tergila gila padanya. Rachel Dianita Madison, seorang gadis penderita kanker darah yang memiliki paras cantik, rambut indah, dan...