57

28.1K 907 42
                                    

Mau happy ending atau sad ending nih?

***

"Kamu jaga diri baik baik ya Sayang."

"Pasti Ma."

"Kakak kenapa harus ke Jerman sih? Kakak disini aja sama aku, yayaya."

"Kamu kan ada Mama sama Papa. Kakak disana mau nemenin kak Acha."

Catlyn mengerucutkan bibirnya. "Nanti deh kalo kakak pulang, kakak bawain oleh oleh yang banyak banget buat kamu."

"Beneran? Asyikkk."

"Kamu jaga diri baik baik ya Vin. Papa udah telpon temen Papa yang di Jerman. Dia yang bakal tanggung jawab. Nanti kamu tinggal di apartemen Papa yang di Jerman."

Marvin memeluk Farel. "Makasih Pa."

"Kalo gitu, Mama sama Papa pulang dulu."

"Hati hati di jalan ya Ma, Pa."

Roseline menatap Marvin lekat lekat. Lalu memeluk Marvin dengan erat. "Mama kenapa?" tanya Marvin, heran dengan sikap Roseline.

"Mama sayang banget sama kamu Nak."

Marvin membalas pelukan Roseline dan mengusap pelan punggung Roseline. "Marvin juga sayang sama Mama."

Roseline melepas pelukannya lalu menangkup wajah Marvin dengan tangannya. "Jaga diri kamu baik baik ya Sayang. Salam buat Acha."

"Iya Ma. Pasti."

Roseline mencium kening Marvin cukup lama. "Ayo Ma kita pulang." ucap Farel.

Lima menit setelah keluarganya pulang, Elno dan yang lainnya menemui Marvin di bandara.

"Vin, lo yakin mau ke Jerman?"

Marvin mengangguk mantap. "Mending jangan aja deh ya. Lo di Indonesia aja, jangan ke Jerman."

Marvin tertawa mendengar ucapan Elno. "Lo kenapa sih? Aneh banget."

"Lo disini aja, jangan pergi ke Jerman. Kalo ketemu sama Acha kan bisa lewat video call."

"No, gue harus minta maaf langsung ke Acha. Gue yang bikin Acha kayak gini. Jadi, mau gak mau gue harus nyusulin Acha ke Jerman."

Elno menepuk bahu kiri Marvin. "Jaga diri lo baik baik. Lo tetep jadi sahabat terbaik gue."

"Eh No, Vin!" panggil Kenny. Elno dan Marvin menoleh. "Sini. Kita foto foto dulu."

Lalu, Elno dan Marvin bergabung dengan mereka. Setelah puas berfoto ria, Marvin melihat arloji nya.

"Bentar lagi gue berangkat. Gue pergi dulu ya."

"Salam buat Acha ya Vin." ucap Berliana.

"Nanti gue salamin kalo udah ketemu Acha."

Marvin menarik koper dan barang barang lain yang dibawanya. Punggung Marvin terlihat sudah menjauh dan menghilang di balik kerumunan penumpang lain.

"Yuk pulang!" ajak Ryan.

Elno terlihat menunduk. Raut wajahnya terlihat sedih. Ryan menyenggol lengan Nadine. Nadine yang mengerti dengan isyarat yang diberikan Ryan, menghampiri Elno.

"Kamu kenapa?" tanya Nadine.

Elno mendongak dan menoleh ke arah Nadine. "Perasaan aku gak enak."

Nadine tersenyum. "Jangan berlebihan. Marvin bakal baik baik aja kok. Kamu mungkin belum terbiasa jauh jauh dari Marvin, jadi kamu ngerasa perasaan kamu gak enak."

Marchel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang