#Bintang's POV
"Gimana rasanya manggil orang lain dengan nama lo sendiri?"
Aku terkejut, mataku terbelalak menatap Nathan yang tengah memperlihatkan smirk-nya yang menakutkan. "Lo!"
"Apa kabar, Bintang?"
Sial. Dia tahu dengan semudah itu? Bagaimana bisa?
"Lo, k-kenapa lo bisa—"
"Kalo lo Bulan, lo gak mungkin pake bando pink pemberian dari gua."
Astaga, jadi Nathan bisa mengenaliku karena bando yang aku pakai? Detail sekali orang ini. Ah, benar. Diakan ketua OSIS yang terampil. Pecandu narkoba saja langsung tunduk padanya.
"Nathan," Aku bergumam pelan sambil menunduk.
Nathan meraih daguku dan membuatku mendongak. "Maksud lo apa sampe tukeran tempat sama Bulan segala? Apa motif lo, Tang? Gua butuh penjelasan!" tekannya.
"G–gua bisa jelasin semuanya sama lo, tapi bukan sekarang waktunya, Than."
"Terus kapan?"
"Besok," jawabku.
Nathan melepaskan daguku. Sepertinya dia sangat marah, buktinya dia memalingkan wajahnya kearah lain. Ah, menyebalkan.
"Oke, besok gua tunggu kedatangan lo di Rainbow Cafe, jam 4 sore."
Aku mengangguk lesu. "Oke."
Tak lama Bulan datang membawakan secangkir teh hangat untukku. "Bulan, ini tehnya, diminum dulu."
Aku tersenyum. "Thanks, ya. Gua minumnya di kamar aja, have fun buat kalian berdua."
Bintang manggut-manggut. "Iya."
Aku segera berlari kecil menuju kamarku, sesekali melirik Nathan yang masih memberiku sebuah pelototan. Ini pertama kalinya aku melihat Nathan semarah itu. Sebelumnya? Jangan ditanya, Nathan adalah kaum Adam terbaik yang pernah kutemui di alam semesta ini. Dan sialnya, aku malah membuat Nathan kecewa.
"Tenang Bintang, tenang. Nathan gak mungkin marah sama lo, jadi lo jangan khawatir."
***
Hari ini di SMA Pandu sedang melangsungkan pemilihan ketua cheerleader yang baru via voting online, dan kandidat yang mengikuti pemilihan tersebut ada tiga orang. Kandidat pertama, Sella. Kandidat kedua, Ayu. Dan kandidat ketiga ada Bulan.
Sella sama sekali tidak merasa takut dan dirinya percaya jika semua anggota nya akan memilihnya. Tapi ternyata semua itu diluar dugaannya, karena kandidat yang terpilih adalah Bulan. Dialah yang akan menjadi ketua cheerleader untuk satu periode kedepan.
Sella benar-benar merasa sudah di permalukan, kebenciannya terhadap Bulan semakin menjadi-jadi. Pada akhirnya Sella berniat untuk membalaskan dendamnya pada Bulan. "Awas lo, Bulan! Gua nggak akan bikin hidup lo tenang! Lo harus tau akibatnya karena udah berani nantang Sella Margaretha!" kata Sella sarkas sembari mengepalkan tangannya kuat-kuat.
Sementara itu, Bulan mendapat apresiasi atas kemenangannya. Semua orang memberinya ucapan selamat, bahkan para kaum Adam banyak yang mengantri demi memberikan sebuket bunga untuk Bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan dan Bintang [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] [UPDATE SETIAP SABTU PUKUL 20.00 wib] Berkisah tentang Bulan dan Bintang, dua gadis kembar dengan karakter yang bertolak belakang, mendatangkan alur cerita baru dalam kehidupan keduanya. Kehidupan dua remaja itu dipenuhi...