Malam tahun baru. Jakarta, 01 Januari 2023.
Enam tahun sudah berlalu, dan aku berhasil melewatinya dengan hati yang diselimuti kehampaan setiap harinya.
Di mana kamu? Sedang apa kamu sekarang? Bagaimana keadaanmu? Itu semua yang selalu ku pertanyakan, namun tak kunjung kudapatkan jawaban.Kamu tahu bagaimana rasanya melanjutkan hidup tanpamu? Sangat sulit untukku. Saat hari kelulusan sekolah, hari wisudaku, dan hari-hari bahagia lainnya, bagiku semua sama saja. Tidak ada yang istimewa, kecuali aku menjalani semua hari-hari itu bersamamu.
Ini sudah memasuki tahun ketujuh, tapi sampai detik ini pun aku masih belum menemukan keberadaanmu. Setiap hari, pagi, siang, sore, dan malam aku selalu berdoa pada Tuhan. Berdoa agar Tuhan segera mempertemukanku denganmu lagi. Setidaknya aku ingin tahu keberadaanmu sekarang di mana. Aku hanya ingin memastikan keadaanmu, apakah kamu baik-baik saja?
Bagi orang lain malam tahun baru adalah malam yang sangat indah, malam penuh harapan. Semua orang bersiap-siap untuk memulai kembali hidupnya. Namun aku sama sekali tidak bersemangat untuk itu. Raga dan jiwaku masih terjebak di enam tahun yang lalu. Untukku, hidupku akan benar-benar terasa hidup bila bersamamu.
My star, aku sangat merindukanmu. Sangat. Teramat sangat rindu. Aku ingin melihat wajahmu lagi, melihat senyum manismu, mendengar suaramu, mendengar teriakan amarahmu, memelukmu, mendekapmu, semua ingin kulakukan bersamamu. Beri aku kesempatan untuk melihatmu walau hanya sekali, beri aku kesempatan untuk meminta maaf padamu, dan beri aku kesempatan untuk membahagiakanmu. Sungguh, aku mohon kembalilah.
Untukmu, Bintang Nadya Meiliana Putri.
From, Jauzan Aarav Bimantara.***
Tok, tok, tok!
"Masuk!"
Seorang karyawan wanita memasuki ruangan bernuansa putih sambil membawa tumpukan dokumen bersamanya. "Permisi, Pak Aarav. Ada dokumen yang harus bapak tanda tangani."
Pria dewasa berjas abu-abu itu memutar kursinya menghadap meja. "Dokumen apa lagi?" tanyanya dingin.
"Ini dokumen persetujuan untuk menjalin kerja sama dengan Star Corporation New York yang baru saja membuka cabang mereka di Jakarta, Pak." jawab wanita yang memakai nametag atas nama kelly.
Aarav mendesah berat sambil memijat pelan pelipisnya. "Bukannya saya sudah bilang kalau saya tidak mau bekerjasama dengan perusahaan itu. Lalu kenapa masih kekeuh untuk tetap melanjutkan?"
Kelly kebingungan memberi jawaban pada atasannya. "A-anu, Pak-"
"Demi kesejahteraan bersama," timpal seorang pria yang mengenakan jas biru dongker, yang memasuki ruangan dengan seenaknya.
Aarav menatapnya tajam, ia sudah menduga kalau semua ini adalah ulahnya. "Nathan, lo-"
"Eitsss, tahan!"
Nathan tersenyum ramah lalu menyuruh Kelly meninggalkan ruangan. "Gue ngelakuin semua ini bukan semata-mata demi keuntungan pribadi, tapi buat perusahaan ini juga. Rav, kita berdua tahu kalau saat ini Star Corporation sedang berusaha untuk menjatuhkan Bimantara Corp dengan caranya yang licik. Mereka mencuri semua model yang sebelumnya sudah kita rekrut, gila, kan. Masa lo mau diam aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan dan Bintang [On Going]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] [UPDATE SETIAP SABTU PUKUL 20.00 wib] Berkisah tentang Bulan dan Bintang, dua gadis kembar dengan karakter yang bertolak belakang, mendatangkan alur cerita baru dalam kehidupan keduanya. Kehidupan dua remaja itu dipenuhi...