15. Curiga

1.9K 69 0
                                    

Bulan berada di toilet dan sedang bercermin di depan kaca wastafel. Kemudian, Sella datang dan menggunakan wastafel di sebelahnya.

Sella melirik Bulan sekilas seraya tersenyum licik. "Selamat pagi, Bulan!" sapanya.

"Pagi!" sapa Bulan cuek.

'Tring'

Bulan menatap kearah layar ponselnya yang menyala di dekat wastafel, sebuah pesan masuk dari Nathan.

Nathan❤️
Bintang, aku perlu bicara.

Sekilas ia melirik kearah Sella dan segera mengambil ponselnya lalu pergi keluar toilet.

Sella memiringkan kepalanya. Ia tak sengaja melihat isi pesan masuk pada ponsel Bulan. "Bintang? Bukannya dia Bulan?"

Bulan menatap kesekelilingnya untuk memastikan. Gadis itu segera menyambungkan panggilan pada Nathan.

"Halo, Sayang!"

Gadis itu tersenyum simpul ketika mendengar suara tegas milik Nathan. "Halo, Nathan."

"Miss you," ucap Nathan.

"Me too."

"Soal pertandingan basket kemarin, aku minta maaf karena gak kabarin kamu."

"Gapapa, kok. Toh udah ada Bulan kan yang gantiin aku buat semangatin kamu." Perasaan tidak bisa dibohongi, hati gadis itu sebenarnya kecewa karena Nathan melupakan dirinya. Apakah sekarang posisinya di hati Nathan sudah mulai tergantikan oleh saudarinya?

"Jangan marah, ya."

"Buat apa aku marah, aku gak punya hak buat marah sama kamu. Yaudah, aku mau masuk kelas, aku tutup teleponnya, ya."

"Oke, sekali lagi maafin aku, ya?"

"Iya Nathan, I forgive you."

Setelah mengatakan itu, Bulan segera memutus panggilan dengan perasaan dongkol.

"Gua gak boleh buang-buang waktu lagi, gua harus segera kumpulin semua bukti buat bongkar kejahatan si Sella. Setelah semuanya selesai, gua gak harus pura-pura jadi Bulan lagi," batinnya. Nampaknya ia sudah mulai lelah terus berpura-pura menjadi Bulan.

***

Sella menghampiri ketiga temannya yang sedang bersantai di kantin atas sekolah. Meri, Alana, dan Bella terheran-heran melihat tingkah Sella hari ini.

"Sel, lo kenapa buru-buru gitu?" tanya Alana.

"Tau, kayak orang yang dikejar-kejar setan aja," timpal Bella.

"Kenapa sih, kenapa? Buru cerita!" pinta Meri tak sabar ingin mendengar cerita Sella.

"Gais, I have important information, soal Bulan!"

"Bulan!" pekik ketiga temannya itu.

"Sutttt… jangan berisik, nanti kalo Bulan tiba-tiba muncul disini kan berabe."

"Iya, sorry. Emang ada apa sama si Bulan itu?" tanya Meri.

Sella duduk tenang di samping Meri, dan mulai bercerita pada teman-temannya. "Jadi tadi itu pas gua ke toilet, ada si Bulan juga disana. Terus ada notif masuk ke handphone-nya, dan gua gak sengaja liat isi pesannya."

Bulan dan Bintang [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang