28. Penyelamatan

1K 44 1
                                    

Aarav berpapasan dengan Bintang yang menyamar sebagai Bulan di koridor sekolah saat hendak menuju ruang olahraga.

"Ngapain lo di sini?" tanya Aarav dingin.

"Ngebabu," jawab Bintang ketus.

Aarav memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, berdecak pelan dan berlalu pergi. Sementara itu, diam-diam Bintang pergi ke gudang untuk menyelidiki kasus penculikan kakaknya.

Bintang mengecek satu per satu CCTV yang terpasang di gudang, namun tidak ada satu pun yang berfungsi. Semua CCTV sudah disabotase.

"Ah, sial!"

Kring!

Bel masuk berbunyi, gadis itu mendengus pelan sambil bergegas menuju ruang kelas.

Di pintu kelas, Sella and the gengs berdiri menghalangi jalannya. Bintang memutar bola matanya, mood-nya sedang tidak bagus.

"Minggir!" titah Bintang.

Sella tak beranjak dari tempatnya. Gadis itu berdiri sambil menatap Bintang.

"Minggir, Sel!" titah Bintang lagi.

Sella menggeleng. "Kalo gue nggak mau lo mau apa?" tanyanya menantang.

Bintang tersenyum kecut. Sella benar-benar membuatnya jengkel. Gadis itu tidak bisa sabaran, lantas dia pun menarik tangan Sella kemudian mendorongnya kasar hingga tersungkur ke lantai. Seisi kelas terkejut menyaksikannya.

"Argh, brengsek!" teriak Sella marah.

Bintang tak menghiraukan Sella, gadis itu duduk manis dikursinya dengan tatapannya yang tenang. Aarav yang ikut menyaksikan hanya bisa diam dan masih tak habis pikir pada gadis bernama Bintang itu.

***

Merry berlarian mengejar Sella yang berjalan santai ke arah parkiran.

"Sella!" panggil Merry.

Sella menoleh. "Apa sih lo teriak-teriak?"

Merry cengengesan. "Hehe... nggak apa-apa, sih. Seperti biasanya, gue nebeng, ya?"

Sella menyipitkan matanya. "Boleh. Tapi gue nggak langsung pulang."

"Terus?"

"Gue mau ke markas nengokin si cumuk dulu."

"Oh, yaudah, gue sekalian ikut kalo gitu."

"Yaudah ayo!"

Diam-diam Bintang tak sengaja menguping pembicaraan Sella dan Merry. Tanpa mengulur waktu, ia segera mengikuti kemana perginya Sella.

"Liat aja, kali ini gue nggak akan biarin lo lolos gitu aja," ucap Bintang sambil menancap gas mobilnya untuk mengejar mobil Sella.

***

Drtt!
Drtt!

Bintang yang tengah fokus-fokusnya memegang kemudi, melirik ke arah ponsel yang berdering. Sebuah panggilan masuk dari Nathan.

Bulan dan Bintang [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang