27. Bintang's Plan

1.1K 49 10
                                    

"BRENGSEK!" Bintang berteriak marah hingga hampir membanting ponselnya.

Aarav dan Kayla terkejut.

"Ada apa, Tang?" tanya Kayla.

"Bulan diculik!" jawab Bintang emosi.

"Apa?!" Aarav dan Kayla nampak kaget mendengarnya.

Aarav langsung merebut ponsel milik Bintang dari tangannya dan melihat foto yang dikirimkan kepada Bintang. Pengirim foto itu tak lain adalah Sella.

"Menyerah atau kakak lo mati!" ancam Sella dalam pesan yang dikirimnya.

Aarav menatap tajam Bintang. "Permainan apa lagi ini, hmm?"

"Maksud lo?"

"Menyerah atau Bulan mati, apa maksudnya? Lo taruhan sama Sella?" tanya Aarav emosi.

"Jangan sembarangan ngomong, kalau nggak tau apa-apa mending lo diam aja, Rav."

Aarav mencengkram lengan Bintang kuat-kuat hingga mmebuat lengannya tergores oleh kuku dan mengeluarkan darah. "Mau sampai kapan sih lo berulah terus? Mau sampai kapan lo jadiin Bulan sebagai tumbal lo, hah?"

"Jaga bicara lo, ya. Lo nggak tau apa-apa!"

"Lo egois! Demi mendapatkan apa yang lo mau, lo tega korbanin Bulan, kakak lo sendiri. Anjing, ya, lo!"

"Cukup, Aarav!"

"Kenapa harus Bulan, kenapa bukan lo aja yang langsung mereka culik? Kenapa lagi-lagi Bulan yang kena. Jawabannya cukup simple, semua karena lo. Lo penyebab semua permasalahan yang menimpa Bulan!"

"Diam, Rav, cukup gue bilang!"

"Gue benci karena lo selalu menempatkan Bulan dalam masalah."

"Cukup Aarav!"

"Lo pembawa petaka buat Bulan!"

"Aarav!" tegur Kayla.

Aarav menarik kerah baju Bintang. "Lo harusnya mati dan nggak usah lahir ke dunia ini!"

Bugh!

Aarav terjungkal hingga kepalanya membentur dinding. Bintang dan Kayla sama-sama syok.

"Anjing lo!" bentak Nathan. Lelaki itu tiba-tiba muncul di sana.

"Nathan," panggil Bintang.

Nathan langsung memeluk Bintang. "Lo nggak apa-apa, Tang?"

Bintang memeluk erat Nathan lalu meringis menahan tangisnya. "Bulan, Nat, Bulan."

"Iya, gue tau."

"Lo tau dari mana?"

"Ada nomor gak dikenal yang send foto ke gue."

"Sialan! KIta gak bisa diam aja di sini."

Nathan menatap Bintang lalu mengelus keningnya yang berkeringat. "Udah, gak usah dipikirin dulu. Sekarang pulang, ya, kita cari solusinya sama-sama."

"Gue takut Bulan kenapa-napa, Nat."

"Dia pasti baik-baik aja, tenang, ya."

"Tapi Sella bisa aja nekat dan melakukan hal-hal yang di luar dugaan kita."

Nathan menggengam tangan Bintang, Aarav hanya melirik dan mencoba untuk tak perduli. "It's okay, ada gue. Kita hadapi bersama. Sekarang, kita pulang dulu, ya?" 

Bintang mengangguk. "Oke."

Keduanya pun segera pergi. Tanpa sepengetahuan mereka, rupanya Aarav dan Kayla mengikuti secara diam-diam.

Bulan dan Bintang [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang