"Tolong menjauh untuk selamanya."
Aarav menggelengkan kepalanya berkali-kali. "Nggak! Nggak mungkin aku lakuin itu, aku nggak akan sanggup, Bintang."
"Harus sanggup!"
"Nggak bisa!"
"Whatever you want!" sarkas Bintang, kemudian dia berlari menuju mobilnya yang sudah standby di depan gedung.
"Bintang!" teriak Aarav sambil terus berusaha mengejar.
"Jalan, Pak!"
"Baik, Nona."
"Bintang don't go!" teriak Aarav lagi, namun Bintang tak menggubrisnya. Walaupun demikian, sebenarnya wanita itu diam-diam menangis di dalam mobil.
"Kenapa Tuhan harus mempertemukan kita lagi, Rav? Kenapa?"
***
Nathan yang mendengar kabar tak mengenakan dari Adilla bahwa Aarav mengurung dirinya di ruang kerja pun bergegas untuk menemui sahabatnya di tengah malam dengan hujan deras.
Untungnya pria itu menyimpan kunci cadangan ruangan Aarav, jadi dia bisa masuk tanpa harus Aarav yang membukakan pintu.
"Rav!" panggil Nathan. Dia melihat Aarav yang tengah duduk di sudut ruangan dengan tatapan kosong. Nathan segera menghampirinya.
"Lo kenapa?" tanya Nathan cemas.
Aarav bungkam, hanya menggelengkan kepala pelan.
"Jangan drama, deh. Lo mau nakut-nakutin gue? Woy, Rav!"
"Apa?" tanya Aarav dengan nada yang sedikit tinggi.
Nathan mengernyit. "Lo kenapa, manusia freak!"
Aarav menatap lurus ke arah sahabatnya. "Lo tau kalau—"
"Kalau apa?"
"Lo tau siapa CEO Star Corp?" tanya Aarav.
"Tau, her name is Nadya Putri, right?"
Aarav tertawa dingin. Membuat Nathan kebingungan.
"Lo kenapa, sih? Mau jadi orang gila?"
"Lo tau nggak, dia siapa?"
"Ya, dia CEO Star Corp."
Aarav menggeleng. "No!"
"Maksud lo gimana, sih?"
"Lo masih ingat nama lengkapnya Bintang?"
Nathan terdiam sejenak, kemudian mengangguk. "Bintang Nadya Meiliana Putri," jawabnya. "Tapi apa hubungannya nama Nadya dan Bin—" Tiba-tiba dia teringat sesuatu. "Nadya Putri."
Aarav menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Jangan bilang kalau mereka orang yang sama?" Nathan meminta penjelasan.
Aarav mengangguk pelan.
"Lo serius?"
Aarav kembali mengangguk. "Nadya dan Bintang adalah orang yang sama."
Nathan mengusap wajahnya sambil menarik nafas panjang. "Oh, God!"
"Dan lo tau dia bilang apa?"
"Apa?" tanya Nathan.
"Dia bilang dia benci gue, dan dia mau gue menjauh dari hidupnya untuk selama-lamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan dan Bintang [On Going]
Jugendliteratur[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] [UPDATE SETIAP SABTU PUKUL 20.00 wib] Berkisah tentang Bulan dan Bintang, dua gadis kembar dengan karakter yang bertolak belakang, mendatangkan alur cerita baru dalam kehidupan keduanya. Kehidupan dua remaja itu dipenuhi...