Steffi berjalan dengan santai menuju kelasnya.
Wajahnya masih ditekuk karena masih merasa kesal dengan setiap penghinaan yang Qisty ucapkan.
Steffi masih hafal betul apa aja perkataan yang Qisty ucapkan.
"SAYANG!!!."
Steffi mau pura-pura tuli aja, padahal dia tau banget panggilan sayang itu untuk siapa dan berasal dari suara siapa.
Greb...
Hingga Steffi merasa pundaknya ada yang merangkul. Siapa yang lagi kalo bukan Iqbaal Bagaskara - pacar pura-puranya.
"Dipanggil itu ya nyaut." ujar Iqbaal.
"Lepasin. Ini disekolah, Iqbaal." ketus Steffi.
Emang sih suaranya ketus gitu, tapi Iqbaal ngerasa nyaman pas Steffi nyebut namanya.
Adem gimana gitu.
"Gue anter kekelas."
Steffi menghentakan tangan Iqbaal, terus menghadap Iqbaal yang tingginya mungkin sekitar lebih tinggi darinya 10-15 Cm karena Steffi juga memiliki tinggi badan diatas rata-rata gadis Indonesia.
"Gue punya tangan, punya kaki, punya mata. Jadi gue bisa kekelas sendiri tanpa harus dianterin." ujar Steffi sarkastik sambil menunjukkan bagian tubuhnya yang ia sebutkan.
Iqbaal terkekeh.
"Pacar gue emang perfect. Mangkanya harus gue anterin biar ga ada mata Valak yang bersiweran merhatiin lo."
Awalnya Steffi mau blushing gitu dibilang sempurna, cuma sedetik kemudian bergidik karena perumpamaannya itu loh, kenapa harus Valak?.
"Ga banget perumpanaan lo."
"Gue bener, kayak ga tau aja mata anak cowok SMA Chandra Bakti itu kayak setan."
"Heuu, kayak lo?... Setan?." Steffi nyengir kecil terus ninggalin Iqbaal yang melotot dikatain setan.
"BERHENTI! STEFFI!! GUE BILANG BERHENTI!" teriak Iqbaal dan Steffi berlari menuju kelasnya.
Gila emang Iqbaal itu. Pagi-pagi teriak-teriak, ga malu sama imagenya? Jadi mirip ibu-ibu dipasar yang beribut minta diskon kan?.
SAVIOR
Kelasnya Iqbaal udah rame sama dekorasi warna-warni bikin Iqbaal bingung ini itu bener kelasnya kan? Bukan taman kanak-kanak?.
"Mantan ultah. Lo ngasih kado paan?." tanya Gemal dengan muka tengilnya.
Iqbaal kaget sebenernya, dia lupa mantan ulang tahun.
"Lo lupa? Aah, udah punya yang baru jadi ya gitu kan Cinta matinya langsung tergeser." guyon Gemal sambil menepuk bahu Iqbaal.
Ucapan Gemal itu ga luput dari pendengaran Gina yang baru aja mau masuk kelas. Kayak ada rasa ngilu gitu didadanya.
Tapi ya Gina coba tersenyum aja, kalo Iqbaal bisa lupain dia, berarti Iqbaal bahagia sama pacar barunya. Dan ya itu bikin rasa bersalah Gina karena ninggalin Iqbaal itu berkurang.
Meski, Gina harus nahan sakit sendiri.
Perih.
"Eh, yang ulang tahun udah sampe. Jadi ga kejutan ah, ga seru." ujar Gemal yang bikin Iqbaal langsung memutarkan badannya untuk melihat Gina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Savior
Teen FictionGimana jadi kalo tiba-tiba orang yang pernah lo suka, bahkan pernah nolak lo dateng ke lo dan minta lo jadi pacarnya? Bahagia? Ngga! Karena dia cuma minta lo jadi pacar pura-puranya demi menyelamatkannya dari perjodohan kuno antara keluarganya...