Savior - Lima Belas

607 54 14
                                    

     Steffi pulang bersama Tira, ia benar-benar akan menjauhi Iqbaal. Steffi akan mengakhiri kontraknya.

Steffi pikir kontrak yang ia setujui bersama Iqbaal itu hanya merugikan dirinya.

Karena selama ini Steffi merasa tersiksa dekat sama Iqbaal.

Pertama, dekat sama Iqbaal ga baik untuk kesehatan jantungnya.

Kedua, dekat sama Iqbaal gabaik untuk hatinya.

Dan yang ketiga, dekat sama Iqbaal memang berbahaya.

"Emang lebih baik lo akhiri Steff, jangan siksa perasaan lo. Selama ini Bagas ga pernah balas perasaan lo, dan dengan seenaknya dia buat kontrak kayak gitu disaat tau lo pernah suka sama dia, apa dia ga mikirin perasaan lo?." Tira memegang erat bahu Steffi.

Steffi udah ceritain semuanya.

"Hemm. Gue bakal selesain semuanya."

"Bagus!! Lagian ya, mau dia dijodohin juga itu kan urusan dia, kenapa harus bawa-bawa lo?." Kesal Tira.

Steffi hanya menggelengkan kepalanya. Tanda gatau.

"Udah sekarang pulang dulu lupain semuanya, gue kangen nenek hehe yukk." Ujar Tira sambil menarik tangan Steffi menuju kelur sekolah.

Dilain tempat Iqbaal menatap kepergian Steffi bersama Tira, untuk saat ini Iqbaal akan membiarkan Steffi bersama Tira.

"Bagas!!! Hehe nungguin gue ya?." Kata Kinan dengan suara cerianya.

"Eh, tapi mana Steffi, tadi heboh banget dikelas soal lo sama Steffi." Ujar Tira.

Seperti biasa Iqbaak hanya menanggapi seadannya.

"Gue duluan." Ujar Iqbaal.

"Hemm Bagas." Kinan menahan Iqbaal yang sedang memakai helmnya dan Iqbaal menghentikan aktifitasnya lalu menatap Kinan.

"Kalo emang lo sukanya sama Steffi, gue gakkan maksa lo nikah sama gue kok. Gue emang cinta sama lo, tapi gue juga gamau jalanin cinta sepihak. Maafin gue selama ini selalu labelin lo milik gue, gue pikir lo bakal suka sama gue seiringnya waktu. Ternyata ngga."

Untuk pertama kalinya Iqbaal melihat sisi dewasa dari seorang Kinan.

"Lo tenang aja, nanti gue yang ngomong sama orang tua gue buat pembatalan perjodohan. Asal lo tetep sama Steffi. Gue denger Steffi emang suka duluan sama lo. Gue harap lo jaga perasaannya. Cewek mana sih yang ga seneng akhirnya orang yang dia suka lirik dia?."

Kinan sedikit merasa iri karena sebenernya posisi dia sama Steffi itu sama. Menyukai cowo duluan. Tapi Steffi lebih beruntung karena ternotice sama cowok yang ia suka.

"Tapi... gue masih boleh jadi temen lo kan? Main kerumah?." Tanya Kinan dengan penuh harap.

Iqbaal tersenyum lalu mengangguk dan Kinan ikut tersenyum.

"Yaudah sana anterin Steffi pulang." Titah Kinan.

"Hari ini gue anterin lo pulang. Sebagai teman."

"Eh? Serius???." Pekik Kinan kaget.

Iqbaal mengangguk.

"Steffi?."

"Pulang sama temennya."

"Ih beneran nih? Gue gamau loh rusak hubungan lo, sesukanya gue sama lo. Gue gamau bikin sakit hati orang."

Iqbaal mengusak rambut Kinan.

"Lo kesambet apaan jadi dewasa gini?."

Kinan nyengir.

SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang