Savior - Tiga Belas

1.2K 92 27
                                    

Steffi menatap Tira malas.

Hari ini moodnya lagi ga bagus. Tira malah minta dia bantuin ngerjain tugas karena nilainya masih ada yang kurang disatu pelajaran yaitu bahasa Indonesia.

Jadi, guru bahasa Indonesianya minta Tira buat makalah bebas minimal 20 halaman. Dan sekarang Steffi yang diminta bantu buat makalahnya diinternet.

"Ayo dong Steff. Gue harus bikin makalah apa? Arghh gue pusing, udah 2 jam disini belum dapet ide apapun. Lo juga bukannya bantuin, kan gue ajak lo buat bantu gue." Tira meremat rambutnya frustasi. Dia paling malas kalo disuruh buat makalah. Padahal cuma modal copy paste aja beres, tapi ya gitu, buat seorang Tira yang lebih suka berkutat didapur hal kayak gini tuh nyusahin.

"Lo mau ambil tema apa?." sejak 2 jam mereka ada di warnet, baru sekarang Steffi nanya temennya. Setelah Tira keliatan udah pasrah sama hidupnya.

"Tau. Otak gue buntung." Tira memajukan bibirnya.

Steffi menghela nafas lalu mengambil alih komputernya dan mulai mengerjakan tugas Tira.

Tira tersenyum senang. Meski Tira tau, Tira harus siap-siap bayar Steffi karena akhirnya Steffi yang menyelesaikan tugasnya.

Demi nilai rapot.

SAVIOR

"Lo mau makan apa? Gue traktir! Ucapan terimakasih karena udah bantu gue ngerjain tugas." Tira mengapit tangan Steffi dengan riang setelah keluar dari warnet.

Steffi menggelengkan kepalanya.

"Pulang. Gue ngantuk."

"No no no. Kita makan dulu, lo harus isi tenaga. 70% otak lo udah habis dimakan makalah gue. Gue ga mau bawa pulang lo yang udah setengah tenaga gini. Entar nenek marah."

"Huhh. Yaudah mau makan apa?."

"Heummm... Makan Lotteria yuu, gue punya voucher makan disana."

"Ahhhh modal voucher. Pantesan semangat mau nraktir."

"Hhhehe akhir bulan gue belum gajian, enak kok makanannya kayak KFC."

Steffi akhirnya mengangguk mengiyakan permintaan Tira.

Counter Lotteria yang Tira maksud ga jauh dari tempat mereka menyewa komputer. Jadi mereka ga perlu waktu lama untuk sampai disana.

Steffi langsung ngambil tempat didekat jendela setelah sampai, dan Tira segera memesan makanan.

Steffi mengeluarkan ponselnya lalu mengecek isi ponselnya.

Dia ngarep apa? Pacar pura-puranya ngehubungin gitu? Nanya lagi apa? Atau lagi dimana? Atau udah makan? 

Hahaha. Silahkan berharap Steffi Danira. Karena kenyataannya ponselnya sepi ga ada notif sama sekali.

Steffi akhirnya memilih untuk memasukan kembali ponselnya dan mengedarkan pandangannya melihat sekitar karena Tira terlihat masih mengantri.

Ah, tempat ini ternyata rame juga.

Hingga tiba-tiba matanya tertuju pada seseorang yang sangat Steffi kenal.

Iqbaal.

Pacar pura-puranya.

Lagi berduan sama mantan sempurnanya.

SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang