Cahaya lampu rumah sakit mengusik penglihatan Gina yang baru aja sadar dari pingsannya.
Gina dilarikan kerumah sakit, dan kata dokter Gina hanya mengalami shock berat mangkanya bisa sampe pingsan.
"Sayang, kamu gapapa nak?." Tanya Diana khawatir.
"Akhirnya kamu bangun sayang." Ujar Surya lega.
Haris memang menghubungi kedua orang tuanya, tapi Haris ga menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Gina sebelumnya.
"Kata kak Haris, kak Gina kecapean sampai pingsan. Kak Gin, kan Elsa udah bilang kalo belajar itu harus ada istirahatnya, jangan dipaksain, akhirnya gini kan." Elsa adiknya begitu khawatir sama keadaan Gina.
Tiba-tiba Gina menangis.
Begitu banyak ia mendapatkan kasih sayang dari keluarga ini. 16 tahun hidup Gina ga pernah kekurangan apapun, mungkin hanya perhatian Haris yang kurang, tapi Gina tak apa, Gina tau meski Haris begitu Haris sesekali memperhatikan dirinya. Mengkhawatirkan dirinya juga.
"Sayang, apa yang sakit. Bilang sama mamah." Tanya Diana semakin khawatir melihat Gina menangis.
Gina langsung memeluk Diana.
"Mah, Gina bolehkan selamanya nganggep mamah, mamah Gina?." Tanya Gina lirih.
Haris hanya menatap sendu permintaan Gina, Haris memang belum cerita kalo sebenarnya Gina yang asli itu masih hidup.
Haris juga gatau gimana caranya untuk jelasinnya, Haris gamau mamahnya kaget waktu tau yang sebenarnya.
"Apa maksud kamu sayang? Mamah ini memang mamah kamu, dan selamanya akan jadi mamah kamu." Ujar Diana sambil mengusap lembut punggung Gina.
Surya terkejut. Apa maksud yang dibicarakan Gina sebenarnya? Apa Gina tau kalo sebenarnya ia berasal dari panti asuhan?.
Haris bisa menangkap perubahan ekspresi papahnya. Haris tersenyum sinis. Papahnya pasti paham apa yang dimaksud Gina.
"Kak Gina kayaknya masih belum sadar penuh mah, dia kan pingsan hampir 6 jam, mangkanya ngomongnya ngawur." Ujar Elsa.
Gina masih menangis. Gina semakin mengeratkan pelukannya pada Diana. Gina takut, Gina khawatir kalo nanti Gina gabisa lagi memeluk Diana, Surya dan Juga Elsa.
Gina benar-benar takut kehilangan semuanya.
SAVIOR
"Selama ujian lo tetep kerja?." Tanya Kinan membuka pembicaraan setelah Kino, Leo dan Gemal pulang.
"Selama ujian gue ambil cuti. Untung bos gue baik banget, jarangkan ada bos yang sebaik itu sama pegawai part time kayak gue." Jawab Tira.
"Syukur dong, lo jadi bisa fokus sama ujian lo." Ujar Kinan dan Tira mengangguk.
"Tapi lo selalu pulang larut malem. Lo ga takut?." Tanya Iqbaal, ya beberapa kali Iqbaal melihat Tira pulang larut malam kerumahnya.
Tira menggeleng.
"Udah biasa." Jawab Tira.
"Kenapa lo ga cari pacar aja? Kan bisa minta anter jemput pacar hehhe." Tanya Kinan.
"Dikira pacar itu supir kali hahaha." Jawab Tira.
"Leo siap kalo lo minta jemput Tir." Celetuk Iqbaal tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior
Fiksi RemajaGimana jadi kalo tiba-tiba orang yang pernah lo suka, bahkan pernah nolak lo dateng ke lo dan minta lo jadi pacarnya? Bahagia? Ngga! Karena dia cuma minta lo jadi pacar pura-puranya demi menyelamatkannya dari perjodohan kuno antara keluarganya...