Savior - Tujuh

1K 93 20
                                    

Steffi terkekeh melihat Haris yang kebingungan memilih hadiah untuk adiknya. 

"Udah sini, gue yang pilih. Lo tinggal duduk, nanti kalo udah beres lo tinggal pilih finishnya yang mana." saran Steffi.

Haris tersenyum lalu mengangguk dan langsung mengambil tempat untuk duduk dikursi yang udah disediakan toko baju yang lagi mereka kunjungi. 

Steffi memilih beberapa baju dan langsung ia mix and match.

Jadi, tadi siang sepulang sekolah Haris tiba-tiba muncul didepan sekolah dan memintanya untuk membantunya memilih hadiah untuk adiknya yang sebentar lagi akan berulang tahun.

Tawaran Haris langsung Steffi iyakan, soalnya Steffi juga lagi cari cara untuk menghindari Iqbaal. Pacar pura-puranya. 

Eh? Pacar pura-pura? 

Iya. Jadi, Steffi menerima tawaran Iqbaal untuk menjadi pacar pura-puranya 5 hari yang lalu. Steffi dengan sedikit ragu membubuhi tanda tangannya pada kontrak yang udah Iqbaal buat kala itu. 

Salahkan wajah memelas Iqbaal yang bikin Steffi lemah. 

Steffi menghindari Iqbaal bukan karena ga seneng deket sama Iqbaal. Tapi Steffi muak sama omongan segelintir kaum pecandu micin yang bilang Steffi adalah perusak hubungan orang. 
Mereka mikir putusnya hubungan Iqbaal sama Gina itu karena Steffi. Padahal Gina aja ga tau Steffi sama sekali.

Bahkan ada rumor kalo Steffi dukunin Iqbaal biar bisa suka sama dia.

Stupid? Memang.

Jaman sekarang mana ada yang begitu-begitu? Cinta ditolak dukun bertindak. Hh itu bukan gaya Steffi. 

Mereka ga tau aja kalo sebenernya Iqbaal yang ngemis buat jadi pacar Steffi.

Ya meski cuma pacar pura-pura.

"Bagus. Bagus yang style kedua, adik gue banget gayanya."ujar Haris setelah melihat beberapa model baju yang Steffi pilih dengan Steffi sendiri yang mencobanya.

Haris tersenyum kembali.

"Oke, kita bungkus yang itu."

Steffi tersenyum karena merasa senang pilihannya bikin Haris tersenyum puas.

Steffi segera kembali ke ruang ganti untuk mengganti bajunya.

Setelah selesai Haris langsung membayar baju yang udah terpilih.

"Ambil 2 kak?." tanya Steffi soalnya Steffi liat Haris memberikan 2 style baju.

"Iya. Yang satu buat lo."

"Loh?."

"Ini hadiah, soalnya udah bantu gue milih baju." ujar Haris sambil mengusak rambut Steffi.

"Ih ga usah dikasih hadiah segala. Kan lo minta tolong, masa gue jadi kayak yang pamrih gini." tolak Steffi.  "Ga jadi mbak yang satunya." ujar Steffi pada penjaga kasir.

"Eh, bungkus semua mbak." titah Haris. "Ga boleh nolak, Steffi."

Steffi menghela nafas.

Haris memang seperti ini. Suka maksa kalo mau ngasih hadiah, padahal Steffi Ikhlas bantuin Haris.

SAVIOR

Iqbaal terus mengubungi nomor Steffi. Mungkin udah ada panggilan tak terjawab sekitar 78 kali hanya dari seorang Iqbaal Bagaskara.

"Kemana sih tuh anak?." keluh Iqbaal.

Iqbaal bukan khawatirin Steffi. Tapi Iqbaal khawatirin dirinya sendiri. Soalnya malam ini ada acara keluarga dan Iqbaal bermaksud untuk memperkenalkan Steffi nanti, soalnya Iqbaal yakin Kinan bakal ada nanti malam.

SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang