Savior - Sebelas

1K 89 13
                                    

Bersandar pada salah satu rak buku dalam perpustakaan sambil terus merutuki kesalahannya.

Steffi merutuki dirinya sendiri yang tiba-tiba marah gitu.

Itu cuma karena batagor 1 suap dan Steffi sampe mencak-mencak gitu? Kayak sesuatu yang berharga gitu yang diambil sama Iqbaal.

"Arghh bodoh!." rutuknya kesekian kali sambil memukuk kepalanya.

Dan ya, Steffi juga ga tau kenapa dia malah berakhir di perpustakaan. Padahal Steffi ga ada niatan buat nyari buku atau baca buku.

Steffi memejamkan matanya, ia ingat tadi itu dibelakang Iqbaal ada Kinan. Harusnya tadi Steffi meladeni sikap Iqbaal yang so romantis itu, eh dia malah kabur.

"Ga istirahat?."

Steffi terlonjak kaget saat satu suara mengagetkannya.

"Lah? Kak Haris, ngapain disini?."

Steffi terkejut saat melihat kakak kelasnya itu berada di perpustakaan.

Dia udah bukan siswa SMA ChanBak.

Maksudnya, udah on the way jadi alumni.

"Abis kembaliin buku-buku yang gue pinjem." jawab Haris.

Steffi mengangguk ngerti.

"Lo ngapain? Istirahat itu dikantin bukan diperpustakaan. Emangnya lo makan kertas?."

"Yeuu, dikira apaan kali gue makan kertas. Hhaha gue udah makan tadi. Gue disini lagi... Lagi numpang ngadem, enak disini pake AC." alibi Steffi setelah mikir alasan apa yang paling tepat buat dia jawab pertanyaan Haris.

"Bukannya ditiap kelas juga ada ACnya?." Haris mengkerut bingung.

"Ahh, AC dikelas gue lagi kayak rusak gitu. Kurang dingin."

"Ohh. Dasar."

Steffi nyengir.

"Pulang sekolah mau bareng?." tanya Haris.

"Emang lama disininya? Katanya cuma kembaliin buku?."

"Gue tungguin, gue sekalian mau makan dulu dikantin."

Steffi bepikir sebentar. Tawaran yang bagus bukan? Steffi kan lagi kesel sama Iqbaal.

Banyak persyaratan yang dia tulis disurat kontrak, tapi dia sendiri yang ngelanggar.

Malah enak-enak suap-suapan sama mantan.

Steffi menatap Haris sebentar terus mikir lagi.

"Hemm, lain kali deh kak. Gue pulang sendiri aja okay?."

"Oke, lo hati-hati entar ya."

Steffi mengangguk pasti. Akhirnya dia malah milih buat nurutin persyaratan-persyaratan konyol itu.

SAVIOR

Ujung bibir Iqbaal terangkat dikit pas denger jawaban Steffi.

Iqbaal tadi langsung nyusulin Steffi, ya Iqbaal cuma ga mau aja Steffi jadi salah paham terus ga mau nerusin kontrak mereka.

Bukan karena khawatir.

Tapi, pas mau nyamperin eh kalah cepet sama kakak kelasnya yang harusnya udah ga berkeliaran lagi disekolah.

Iqbaal memilih kembali kekelas soalnya bell masuk udah berbunyi, yang penting Steffi udah nolak ajakan pulang bareng Haris.

SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang