"Jadi pacar gue Steffi."
Steffi terkejut dengan ucapan Iqbaal.
Hey! Hari ini Iqbaal udah berapa kali buat Steffi terkejut? Apa Iqbaal ga cape? Steffi aja cape kaget terus!
"Lo, ngomong apa? Coba ulangin." Steffi tentu mendengar jelas ucapan Iqbaal, dia cuma mau memperjelas aja, takutnya dia halusinasi.
Iqbaal tersemyum lalu menarik kedua tangan Steffi.
"Jadi, pacar gue ya, Steffi?."
Steffi menatap Iqbaal lama. Lalu ia tersenyum.
"Gamau." Jawab Steffi.
"Apa?." Iqbaal denger jelas kok, cuma kaget aja denger penolakan dari Steffi.
Nah kan, sekarang giliran Steffi yang ngasih kejutan buat Iqbaal.
"Gue gamau jadi pacar lo."
Steffi melepaskan tangan Iqbaal.
"Tapi kenapa?." Tanya Iqbaal bingung. Iqbaal tentu yakin kalo steffi masih menyukai dia.
"Kalo dibilang lo bukan type gue, ya gue akuin pernah suka sama lo. Terus kalo bilang gue udah suka yang lain juga ya ngga. Cuma ya gue nolak aja." Jawab Steffi santai.
Gue cuma ga mau buat semuanya mudah buat lo.
Iqbaal membuang muka. Lalu menatap Steffi lagi.
"Apa karena Harris?." Tanya Iqbaal.
"Hah? Kak Harris? Kok jadi bawa-bawa kak Harris?." Steffi menatap Iqbaal bingung.
"Gue cuma nanya."
"Lo ga denger tadi gue bilang kalo alasan gue karena gue suka yang lain juga ngga. Gimana sih? Malah nyamber ke orang lain, ga nyambung tau."
Steffinya agak kesel soalnya Iqbaal bawa-bawa orang lain yang menurutnya sama sekali gada sangkut pautnya. Eh Iqbaalnya malah cengar-cengir.
"Kenapa lo?." Tanya Steffi sewot.
"Gue ngerti. Lo nolak gue karena pengen gue perjuangin lo kan?." Alis Iqbaal naik turun menggoda Steffi.
"Apaan sih."
"Hahhaa oke. Mulai hari ini, jam ini, menit ini, detik ini gue Iqbaal Bagaskara mau berjuang demi dapetin Steffi Danira." Iqbaal sedikit berteriak dan Steffi cepet-cepet tutup mulut Iqbaal dengan kedua tangannya.
"Ih ga waras ya teriak-teriak. Udah sana pulang!." Usir Steffi.
Steffi melepaskan tangannya dari mulut Iqbaal lalu mendorong bahu Iqbaal.
"Oke gue pulang. Gue udah clearin semua urusan soal kontrak itu, tapi soal ucapan gue dikantin gabisa gue tarik."
"Kenapa gabisa?!."
"Karena gue ga mau cowok lain tau lo jomblo. Nanti lo diambil."
"Ih, ga lucu tau! Katanya mau berjuang dapetin gue tapi malah ngekang gue pake status semu kayak gitu."
"Ya jelasin dong statusnya jangan dibuat semu. Kan gue udah ajak lo pacaran beneran."
"Lo pikir gue semudah itu percaya lo suka sama gue? Atas dasar apa lo bisa suka sama gue yang jauh dari type lo? Yang jauh beda dari Gina?."
"Cinta sama lo gabutuh alasan kok. Gue bisa buktiin."
"Coba aja buktiin. Tapi gue bakal tetep klarifikasi hubungan kita yang ga ada apa-apa." Tegas Steffi.
Iqbaal menaikki motornya lalu menggunakan helmnya.
"Coba aja. Mereka bakal lebih percaya omongan gue dari pada lo." Balas Iqbaal dengan penuh percaya diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Savior
JugendliteraturGimana jadi kalo tiba-tiba orang yang pernah lo suka, bahkan pernah nolak lo dateng ke lo dan minta lo jadi pacarnya? Bahagia? Ngga! Karena dia cuma minta lo jadi pacar pura-puranya demi menyelamatkannya dari perjodohan kuno antara keluarganya...