Awkward.
Tiba-tiba suasananya canggung.
Steffi yang sibuk menyelam dalam pikirannya sendiri.
Iqbaal yang sibuk menyelam dalam pikirannya sendiri.
Haris yang sibuk menyelam dalam pikirannya sendiri.
Dan Begitupun Qisty.
"Hemm." Haris berdeham. Akhirnya Haris memecahkan keheningan antara mereka.
"Lain waktu aja kita ngobrol lagi Steff, gue duluan." Haris pamit pada Steffi lalu menepuk bahu Iqbaal dan tersenyum pada Qisty.
Steffi mengangguk mengiyakan. "Hati-hati kak." Ujar Steffi.
Setelah Haris pergi, kini tersisa Steffi, Iqbaal dan Qisty.
"Oyah, lo kok bisa ada disini?." Tanya Steffi pada Iqbaal.
"Gue jemput kakak gue, kebetulan lewat sini. Kakak gue minta turun dulu buat beli cemilan." Jawab Iqbaal.
Steffi mengangguk.
Sebenernya Iqbaal pengen banget tau tadi Steffi sama Haris ngapain. Tapi Iqbaal tahan, Iqbaal lebih memilih untuk diam, Iqbaal harus menghargai privasi Steffi, lagian Iqbaal belum resmi jadi pacar Steffi yang otomatis Iqbaal masih bukan siapa-siapa Steffi.
Dan Qisty. Sebenernya dilubuk hatinya yang paling dalam, Qisty masih sangat mencintai Haris, meski sekarang ada 1 nama yang lagi dekat sama dia, tapi tetap nama Haris itu masih ada dihati Qisty. Dan melihat Haris bersama Steffi tiba-tiba perasaan cemburu Qisty muncul. Tapi Qisty gamau asal tuduh lagi, Qisty sadar selama ini udah kelewatan dalam menilai siapa Steffi.
"Tadi gue lagi sepedaan, tiba-tiba kak Haris telepon katanya ada yang mau diomongin." Tiba-tiba Steffi menjelaskan sebelum Iqbaal sama Qisty mikir macem-macem padahal Iqbaal belum nanya apa-apa.
Iqbaal terkekeh.
"Lo ga harus laporan sama gue Steffi, gue tau kok lo bukan lagi selingkuh." Ujar Iqbaal sambil ngusak rambut Steffi.
Pipi Steffi memerah. Malu Iqbaal kayak gitu didepan Qisty.
Qisty tersenyum kecil.
Kayaknya Qisty emang salah nilai Steffi, liat gimana Steffi tersipu cuma karena Iqbaal mengusak rambutnya itu membuktikan kalo Steffi belum terbiasa dengan hal semacam itu.
Tipikal cewe yang emang belum pernah pacaran.
"Mau anter gue beli cemilan?." Minta Qisty pada Steffi.
Mata Steffi mengerjap, kaget sama permintaan Qisty.
"Udah ayo. Gas, lo tunggu disini. Sekalian liatin sepedanya Steffi takut hilang." Ujar Qisty sambil menarik tangan Steffi yang masih bengong kaget.
Iqbaal tersenyum liat kakaknya udah mulai baik sama Steffi.
SAVIOR
"Kak Gin udah bangun?." Tanya Elsa masuk kedalam kamar Gina.
Gina tersenyum lalu memgangguk.
"Kak Haris minta Elsa jagain kak Gin, katanya kak Gina lagi ga enak badan." Ujar Elsa sambil duduk disamping Gina.
Gina hanya menatap Elsa.
Gina ingat apa yang ia lakukan siang tadi, memang memalukan. Gina merasa seperti orang gila, tapi Gina merasa lega setelah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior
Teen FictionGimana jadi kalo tiba-tiba orang yang pernah lo suka, bahkan pernah nolak lo dateng ke lo dan minta lo jadi pacarnya? Bahagia? Ngga! Karena dia cuma minta lo jadi pacar pura-puranya demi menyelamatkannya dari perjodohan kuno antara keluarganya...