Savior - Empat Belas

628 52 18
                                    

Pagi-pagi sekali Steffi udah pamit ke neneknya buat berangkat sekolah.

Kenapa? Soalnya dia lagi mau hindarin Iqbaal. Lama-lama dideket Iqbaal itu gabaik untuk kesehatan jantungnya.

Tapi baru aja Steffi buka pintu Iqbaal udah bertengger diatas motornya depan rumahnya.

"Lo kok ada disini?." Tanya Steffi.

"Jemput lo."

"Sepagi ini?."

Iqbaal mengangguk. "Karena gue tau lo bakal pergi lebih pagi hari ini."

Steffi terkejut lalu mengalihkan pandangannya.

"Sotau!."

"Hahhhha ga kok. Gue ini kabur dari Kinan, dia pagi-pagi banget udah diem dirumah gue, yaudah gue pergi aja."

"Oh."

Iqbaal terkekeh.

"Ayo naik." Iqbaal menyodorkan helm pada Steffi.

"Ngga. Gue naik angkot aja, masih pagi banget juga gakkan telat."

"Gue bilang mau jemput lo, entar kalo disekolah kinan liat gue ga sama lo gimana?."

"Itukan bukan urusan gue."

"Lo lupa...

"Ngga lupa. Tapi gue gamau bareng sama lo."

"Kenapa?."

"Males."

Iqbaal tertawa geli.

"Udah ayo naik. Kita jalan-jalan dulu."

"Ih ngapain. Gamau. Udah ah jangan maksa, gue jalan sendiri aja."

Steffi masih tetap pada pendiriannya pengen pergi sekolah sendiri dan untuk kali ini Iqbaal akan mengalah.

Tapi, Iqbaal mengikuti Steffi dari belakang.

Steffi tau Iqbaal ngikutin dia. Tapi biarin aja, lagian mereka bukan siapa-siapa selain status kontrak itu.

Steffi gamau jatuh terlalu dalam. Steffi gamau cinta sendirian lagi, Steffi gamau sakit sendirian lagi.

Sampai dijalan besar, angkot yang menuju sekolah Steffi penuh semua. Padahal masih sangat pagi, biasanya sepi.

10 menit Steffi nunggu angkot yang kosong tapi ga dapat-dapat.

Iqbaal terkekeh dibelakang Steffi lalu menyalakan motornya untuk menghampiri Steffi.

"Steffi?."

Tapi niatnya terurung karena ada yang menghampiri Steffi dengan motornya.

"Kak Harris? Kakak mau kemana?."

"Mau kerumah temen, mau jemput dia ada urusan. Lo? Mau berangkat sekolah?."

"Iyah, tapi dari tadi angkotnya penuh terus." Keluh Steffi.

Harris gemes lalu mengacak rambut Steffi.

"Ayo gue anterin."

"Ehh. Ga usah kak. Kan katanya kakak mau jemput temennya."

"Gapapa nganter lo gakkan makan waktu lama. Ayo naik."

Steffi berpikir sebentar lalu akhirnya naik keatas motor Harris.

Steffi lupa, dibelakang masih ada Iqbaal yang sekarang meremat stang motornya kuat.

SAVIOR

"Ayo kekantin."

"Emm sebenernya Bagas tadi pagi nitip pesan katanya istirahat nunggu lo diperpustakaan." Jelas Tira.

SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang