Savior - Dua Puluh Dua

544 47 20
                                    

"Nekk, gimana keadaan nenek?." Tanya Steffi.

"Nenek baik-baik aja sayang, nenek malah pengen pulang sekarang, nenek udah sehat." Jawab nenek.

Steffi menggeleng. "Ga nek, seengganya minimal nenek 3 hari disini."

"Nenek gasuka bau rumah sakit, nenek gasuka makanan rumah sakit, dan nenek gasuka liat kamu sedih karena nenek sakit." Ujar nenek.

Steffi menggenggam tangan nenek.

"Percaya sama Nira, nenek akan sembuh dan gakkan pernah dateng kerumah sakit lagi, gakkan makan makanan rumah sakit lagi. Dan juga nenek ga pernah buat Nira sedih kok. Selama ini nenek yang selalu buat Nira bahagia." Balas Steffi.

Steffi menahan diri untuk tidak menangis.

"Bener kata Steffi! Nenek pasti sembuh, percaya deh sama cucu kedua nenek! Hehhehe." Tira mencoba menghibur nenek.

"Percaya sama Kinan juga, meski nenek baru liat Kinan hari ini, tapi nenek boleh kok anggap Kinan cucu ketiga nenek." Ujar Kinan tak mau kalah sari Tira.

"Aku juga, aku Kino cucu keempat nenek." Kino nyegir.

"Aku aku, Gemal cucu kelima nenek." Gemal menambahi.

"Aku, Leo cucu ketujuh nenek." Timpal Leo.

"Dan aku, Iqbaal Bagaskara cucu menantu nenek." Iqbaal tersenyum pada nenek dan nenek tertawa geli.

Semua teman Steffi baik dan lucu menurut nenek, nenek merasa senang melihatnya.

"Nenek mau aku kupasin buah?." Tanya Tira.

Nenek mengangguk senang.

"Nek, kak Haris kenapa bisa ada disini? Nira ga cerita sama kak Haris nenek sakit." Tanya Steffi.

Pertanyaan Steffi tak luput dari penglihatan dan pendengaran Iqbaal.

Nenek menatap Steffi, merasa ada sesuatu yang harus neneknya sampaikan.

Tapi nenek rasa waktunya belum tepat, karena disini ada banyak teman Steffi.

"Ohh, nak Haris ketemu nenek dilorong rumah sakit, katanya dia abis menjenguk temannya yang sakit." Nenek terpaksa berbohong. Bukan itu sebenarnya yang terjadi.

Tapi nenek janji akan ceritakan semuanya nanti saat mereka berdua.

Umur Steffi akan genap 17 tahun. Dan nenek yakin Steffi akan dewasa menanggapi semua yang terjadi.

Steffi mengangguk paham.

"Nek. Hari ini Tira ijin kerja loh demi temenin nenek sampe besok hehee, Tira boleh nginep disini kan?." Tanya Tira sambil menyodorkan buah yang udah ia kupas dan potong kecil.

"Boleh dong cucu nenek kedua." Jawab nenek sambil tersenyum.

Tira dan Kinan sengaja membawa baju ganti, jadi mereka ga perlu pulang dulu. Dan kebetulan besok adalah hari minggu jadi mereka ga perlu pusing mikirin besok harus bangun lebih pagi untuk pulang kerumah dan bersiap kesekolah.

Iqbaal dan Leo pergi keluar untuk membeli makanan.

"Haris itu kakak kelas kita kan? Dia cukup terkenal disekolah, dan gue kaget ternyata dia kakaknya Gina gue kayaknya ga pernah denger atau liay mereka bersama." Ujar Leo.

"Gue juga kaget, lo tau? Haris mantan pacar kakak gue."

"Anjir. Dan lo mantan pacar adiknya Haris, gilasih dunia emang sempit ya?."

Iqbaal menaikkan bahunya cuek.

"Apa jangan-jangan lo diputusin sama Gina karena tau kakaknya pacaran sama kakak lo? Jadi ya kan ga mungkin kalian bisa bersama kalo misalnya nanti nih nanti Haris sama kakak lo sampe menikah, lo kan sama Gina bakal jadi saudaraan."

SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang