Savior -Empat Puluh Dua

457 45 23
                                    

Iqbaal mengerutkan dahinya saat merasakan mobilnya berhenti.

Haris menepikan mobilnya saat mereka udah menempuh setengah jalan menuju Bogor.

"Kalo iya Steffi kemakam, mungkin sekarang dia lagi jalan pulang. Steffi gamungkin bermalam disana, sekarang udah hampir malam." Ujar Haris.

"Bener juga. Steffi pasti lagi dijalan, gimana kalo kita nunggu dirumah nenek Steffi aja?." Usul Qisty.

Haris mengangguk dan Iqbaal hanya mengikuti saja.

Haris kembali mengemudikan mobil dan langsung memutar arah.

Pikiran Iqbaal bener-bener bercabang.

Memikirkan banyak kemungkinan yang terjadi saat nanti bertemu Steffi bikin kepala Iqbaal seakan mau pecah.

"Sebelum kerumah Steffi kita makan dulu. Gaboleh ada penolakan! Ini udah mau malem dan kalian pasti belom makan siang." Kata Qisty.

"Lo laper?." Tanya Haris.

"Ya laper, gue ikut kalian nyari Steffi harus kembali isi tenaga. Steffi juga pasti gakkan suka kalo tau kalian berdua ninggalin makan demi nyari dia." Jelas Qisty.

"Oke. Kita makan dulu." Balas Haris dan lagi-lagi Iqbaal hanya mengikuti saja, yanh terpenting nanti ia bisa ketemu Steffi.

Haris mencari restoran terdekat dan langsung memarkirkan mobil begitu melihat restoran.

"Kfc. Gapapakan?." Tanya Haris.

"Gapapa, kita oke aja makan apapun. Yaudah kalo gitu ayo turun." Ajak Qisty kemudian ia turun duluan lalu disusul Haris dan Iqbaal.

Setelah sampai didalam, Iqbaal langsung memilih tempat dan membiarkan Haris dan kakaknya yang memesan makanan.

Lagipula Qisty hafal betul apa kesukaan Iqbaal, dia ga perlu khawatir apapun yang dipesankan oleh Qisty.

Iqbaal mengecek kembali ponselnya, siapa tau Steffi membalas pesannya.

Namun nihil, pesannya terlihat udah dibaca tapi kayaknya Steffi gamau buat bales.

Iqbaal menghela nafas kasar.

"Lo dimana sih!." Gumam Iqbaal pelan.

Iqbaal keliatan begitu khawatir, cemas, dan juga takut.

Iqbaal takut Steffi kenapa-napa.

Iqbaal menundukkan kepalanya.

Dan beberapa saat kemudian Qisty datang dengan nampan ditangannya bersama Haris yang juga membawa nampan ditangannya.

Qisty menyodorkan makanan pada Iqbaal.

"Makan dulu. Gue tau lo pasti gakkan nafsu, tapi pikirin juga perut lo." Kata Qisty dan Iqbaal hanya menerima makanan itu dengan tenang dan mulai memakannya tanpa protes.

SAVIOR

"Lo kabur dari rumah?." Tanya Azlan saat mereka kini udah ada diparkiran mobil.

"Bukan urusan lo." Jawab Steffi sambil mengambil kopernya dari mobil Azlan, setelah memaksa Azlan untuk membuka bagasi mobilnya.

"Ck. Gue cuma nanya, lo bawa-bawa koper kayak gitu malem-malem. Ga takut lo?."

"Takut?."

"Lo pasti jadi inceran pernjahat. Lo mau jadi korban penjambretan?."

Steffi menggeleng.

SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang