♦BAGIAN TUJUH♦
"Cowok punya seribu cara aneh buat narik perhatian cewek yang dia suka. Termasuk bersikap gila dan bikin gebetannya kesel."
****
Bel sekolah yang bising menggema, membangunkan Kaafi yang memimpikan mie ayamnya.
“Kampret, berisik banget!” erangnya malas.
Cowok itu menggeliat dengan kepala yang masih berbantalkan tangan. Ia mengerjapkan, kemudian hanya mendapati jajaran rak berisi buku. Telinganya menangkap keheningan. Saat ini otaknya bekerja pelan, sampai mengingat kalau tadi ia tidak sendirian. Kaafi bangkit dan merentangkan tangan. Matanya mencari pemilik mata iris hazel itu, tapi nihil.
Elah, ngapain sih gue? Udah balik ke kelas pasti.
Dengan malas ia berdiri sambil mengacak-acak rambutnya pelan. Saat hendak berjalan keluar, matanya menangkap bangau kertas berwarna merah jambu yang bertengger di atas meja. Rasa penasaran mendorongnya untuk meraih benda tersebut.
“Kecil amat,” ujarnya pelan dengan tatapan meneliti.
“Wah, ada tulisannya,” gumamnya lagi.
Ia mengintip bagau kertas itu, seolah dengan begitu bisa menerawang apa yang ada di dalamnya. Nggak dibuka penasaran, tapi mau dibuka sayang. Ia tidak akan bisa membuat bangau itu kembali kebentuk semula jika membukanya.
“Simpen aja, deh.”
Sesampainya di kelas, kebisingan menyapa pendengaran cowok itu. Ketiga temannya mendominasi sebuah percakapan tentang media sosial, sebutlah mereka sedang menggosip. Dan di tengah kelas, para siswi melingkar membentuk seperti sebuah forum diskusi, menggosip tentang make up.Mereka entah mengapa jika menyangkut hal itu senantiasa bersemangat, seperti mendapat doorprize. Kaafi duduk di bangkunya seraya merenggangkan ototnya dan seketika itu ia sadar bahwa ada yang mengganjal di pantatnya. Ia mengambil sesuatu di saku belakang celananya. Seketika ia teringat kalau bangau kertas itu masih ia simpan.
“Kalau gepeng gini mah percuma. Mending gue buka.”
Jemari Kaafi mulai membuka lipatan hingga bangau itu berubah bentuk menjadi lembaran saja. Matanya seketika terpaku pada rangkaian kata di sana.
Walau berbeda, hitam putih akan tetap bersatu meski pada akhirnya menjadi kelabu. Cerita ini akan semakin rapuh bila perasaanmu hilang di suatu waktu, dan ikhlas melepas suatu yang telah berlalu.
Kaafi mengeryit. Ia sangat jauh dari kata puitis. Jika ia sama sekali tidak mengerti maksud dari kalimat di kertas itu.
Cewek mah bahasanya banyak kode. Dikiranya semua cowok itu peramal apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐏𝐄𝐑𝐆𝐈
Short Story❝Buat apa berusaha mendekat, kalau akhirnya hanya untuk sesaat?❞ -A story of Jangan Pergi. Berawal dari cerita masa SMA yang terkadang cukup pelik dan rumit. Antara sebuah keinginan, atau takdir yang terkadang tidak berpihak. Cerita yang d...