♦ BAGIAN LIMA BELAS ♦
"Jika tidak tertarik, jangan diutak-atik.
Ini hati, bukan rubik."Kelas X-5 terlihat riuh. Beberapa orang sibuk dengan ponsel dan sebagainya larut dalam tugas yang diberikan oleh guru. Diantara keriuhan tersebut, Kaafi di samping Oji yang sedang mengoceh ke kursi belakang, ada Fikri dan Gusti yang sedang menyimak ocehan panjangnya dengan wajah yang dibuat antusias.
“Rezeki anak sholeh. Demi ayam goreng crispy-nya Bu Sum, gue baru tau kalau Kaafi se-famous gini!” celotehan antusias Oji melihat meja yang mereka tempati, terheran-heran sendiri melihat meja tersebut kini dipenuhi berbagai makanan. Bahkan, mereka tidak perlu susah-susah mengeluarkan uang sepeser pun, gratis.
Detik kemudian, terlihat seseorang datang dari arah pintu dan melangkah menghampiri mereka.
“Yah, lo telat. Fans Kaafi udah pada ngasih makanan dari tadi.” ujar Gusti pada cewek berambut sebahu yang baru datang membawa kantong plastik putih berisi gado-gado dalam styrofoam.
“Seharusnya habis lihat instastory gue, lo langsung meluncur ke sini. Siapa tahu lo bisa foto bareng dia, terus diposting ke instastory-nya ayang Kaafi ....”
Kaafi langsung melempar tutup bulpoin dan tepat mengenai dahi Oji. Membuat Oji segera mengusap-usap dahinya. Dia benar-benar kesal dengan ulah Oji yang asal bicara. Ini gara-gara tadi pagi, bisa-bisanya cowok itu mengambil foto candid Kaafi kemudian dipajang pada instastory miliknya dengan captions '“Cogan kelaperan, butuh asupan. Butuh makanan!!!'”
“Kaafi, a-aku bawain sarapan buat kamu.” cewek itu tersenyum nervous meletakkan styrofoam gado-gado yang dia bawa ke atas meja.
“Eh, Kaaf, terima aja dulu nanti kalo lo nggak mau biar gue aja yang ngehabisin. Kasihan, udah capek-capek beli, nyamperin ke sini juga lagi. Masak harus gue terus yang nerima. Ini makanan mungkin yang terakhir.” bisik Oji yang ada di samping kanan Kaafi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐏𝐄𝐑𝐆𝐈
Short Story❝Buat apa berusaha mendekat, kalau akhirnya hanya untuk sesaat?❞ -A story of Jangan Pergi. Berawal dari cerita masa SMA yang terkadang cukup pelik dan rumit. Antara sebuah keinginan, atau takdir yang terkadang tidak berpihak. Cerita yang d...