♦ BAGIAN DUA PULUH SATU ♦
“Kalau diam itu emas, berarti aku sudah kaya, karena sudah mencintaimu diam-diam.
Sedalam yang aku bisa, seakan aku tidak membutuhkan apa-apa lagi,
selain kamu.”“Cantik,” kata Asya dengan senyum yang merekah. Di hadapannya terpampang beberapa anggrek yang sudah mekar sempurna. Ragam warnanya tersusun rapi. Di belakang jajaran pot masih ada green house yang seolah memanggil.
“Iya ... cantik.” Kaafi juga tersenyum, matanya tak tertuju pada apa yang Asya lihat, tapi justru jatuh pada wajah lugu di sampingnya. Asya ... gadis itu yang menurutnya cantik, lebih dari ratusan anggrek yang berjajar di sana. Andai dia bisa dipajang selamanya di dalam kamarnya.
“Itu ... kita boleh masuk, kan?” Asya menunjuk salah satu green house, menyeret kembali pikiran Kaafi ke dunia nyata.
Warna-warni anggrek mengintip dari balik fiberglass. Matanya berbinar, membuat Kaafi tak bisa melawan. “Asal kamu mohon sama bapak yang jaga pakek ekspresi kayak gitu, saya yakin bakal dibolehin,” goda Kaafi.
Dan sekarang, Asya masih mengernyit heran. Wajah polosnya meminta penjelasan, membuat Kaafi tertawa.
“Asya polosnya keterlaluan banget sih. Kan udah bayar di depan, jadi bebas masuk ke sana. Udah, ayo masuk aja.”
Jemari Kaafi menelusup di antara celah jemari Asya yang lebih kecil, menuntutnya memasuki ruangan yang terbuat dari fiberglass tersebut. Senyum hangat penjaga menyambut mereka.
“Mending kamu lihat ketampanan saya deh daripada lihatin bapaknya kayak gitu.” Kaafi tersenyum tanpa dosa, membuat Asya mengerucutkan bibir. Sebelum gadis itu mengamuk, ia memilih mengalihkan pembicaraan.
“Ke sana yuk, lebih banyak bunganya,” ajaknya kemudian.
Asya mendengus, membiarkan jemari Kaafi menuntunnya. Pemandangan hijau mengiringi langkah mereka. Tak hanya anggrek, banyak tanaman hias lain yang tertata apik di sana. Tempat itu tenang. Hanya sgelintir orang yang datang. Tapi bagi Kaafi, saat-saat Bersama Asya adalah kesempurnaan dalam ketidaksempurnaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐏𝐄𝐑𝐆𝐈
Short Story❝Buat apa berusaha mendekat, kalau akhirnya hanya untuk sesaat?❞ -A story of Jangan Pergi. Berawal dari cerita masa SMA yang terkadang cukup pelik dan rumit. Antara sebuah keinginan, atau takdir yang terkadang tidak berpihak. Cerita yang d...