BAB :: |24| Ku Cinta Nanti

802 171 172
                                    

♦ BAGIAN DUA PULUH EMPAT ♦

“Jika bagi dunia kamu hanyalah seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika bagi dunia kamu hanyalah seseorang.
Tapi mungkin bagi seseorang kamu adalah dunianya.

- Unknow -

****

          Bel jam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X-1 sudah habis. Gurunya tidak masuk, jadi murid-murid diharuskan membuat cerita pendek seputar kisah di kelas mereka. Tidak harus dari pengalaman nyata, mereka diberi kebebasan untuk berimajinasi dan mengeksplor pikiran tanpa batas. Nasir justru memanfaatkan kesempatan itu untuk berimajinasi sebebas-bebasnya. Asya membaca cerpen teman-temannya satu per satu dan tertawa terbahak-bahak membaca cerpen yang baru saja di buat Nasir lewat tulisan ceker ayamnya. Kerani Jelmaan Kuntilanak Bergigi Ompong X-2.

“Si bego, itu judul apaan sih? Kampret banget lo ya Nasir!!!” Kerani yang tahu bahwa Namanya jadi pemeran utama cerpen Nasir langsung marah habis-habisan. Bukan hanya itu, isi ceritanya juga ngalor-ngidul. Diceritakan oleh Nasir, bahwa sebenarnya Kerani itu titisan Wewe Gombel yang mendapat tugas untuk bersekolah di SMA, dia menyamar sebagai manusia untuk menyesatkan anak-anak murid kelas X-1 supaya melenceng dari jalan kebenaran. Makannya judulnya ada embel-embel ‘kuntilanak’.

“Itu namanya gue sangat amat jenius, pinter berkreasi.”

Sebuah kemoceng dengan gagang yang sudah patah melayang mengenai punggung Nasir, cowok itu meringis, mengelus punggungnya kesakitan. “Dasar, tau rasa tuh!”

“Tuh kan! Udah rambutnya panjang, pakek baju putih, sekali buka suara marah-marah mulu, emang dasar lo titisan Genderuwo!”

“Bener-bener ya, kurang ajar nih anak!”

          Beda lagi dengan Ebes, teman sehidup semati Nasir. Dia membuat judul cerita pendek yang dijamin pasti membuat Pak Bambang tertawa ngakak habis-habisan, Nasir Si Tuyul Titisan Jin Tomang. Bercerita tentang Nasir yang ternyata punya ilmu hitam ala Tuyul karena suka mencuri permen di warung belakang sekolah serta suka menghilang tiba-tiba saat pelajaran, dan mempunyai kekuatan magic semacam jin dalam lampu Alladin yang bisa membuatnya menghilang kalau dia sedang mengantuk. Sinting, sejak kapan ilmu hitam ala setan berkolaborasi dengan kekuatan magic.

“Ini cerpen kok pada gila semua?” Firda geleng-geleng kepala membacanya. “Cuma punya gue sama Asya yang normal.”

“Biarin sih, itu baru yang namanya jenius. Kreatif dan inovatif. Apalagi cerpen gue tuh, nyambung banget sama judulnya. Kuntilanak bergigi ompong. Top deh. Cocok abis buat Kerani.” Nasir menarik seringainya saat melirik Kerani dan mendapat pelototan tanda-tanda penyiksaan muncul dari mata Kerani.

“Sya, yaudah lo anterin ke ruang guru ya. Lo juga piket kan hari ini.”

“Iya. Lo juga temenin gue.” Asya segere menyusun lembaran milik teman-temannya dan berjalan keluar kelas bersama Firda, mereka berdua menuruni tangga menuju lantai satu dan masuk ke ruang guru. Diletakkan lembaran kertas itu di atas meja Pak Bambang. “Bu, titip ini, tugas dari Pak Bambang sudah selesai,” katanya melapor pada guru piket.

𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐏𝐄𝐑𝐆𝐈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang