Warning. Jangan vote halaman ini. Teman-teman bisa skip ke halaman selanjutnya, atau stuck di sini sebentar untuk ngobrol sama saya.
Tentang Eksekusi Tapal Kuda
Saya baca semua komentar, baik di WP maupun Kaskus. Sejak Chapter Selamat Jalan Guru, saya dapat banyak protes karena mematikan salah satu tokoh favorit teman-teman, yakni; Man Mahrum.
Sejujurnya. Man Mahrum harusnya mati di Barisan Keranda Merah. Hanya saja waktu itu, saya melihat skenario itu tidak akan disukai pembaca. Terbukti, di komentar banyak berisi Save Man Mahrum. Jadilah saya membatalkan eksekusi Man Mahrum, demi mencapai Happy Ending dan kepuasan pembaca. Tapi ternyata, itu jadi bumerang buat saya.
Kematian Man Mahrum adalah salah satu Trigger terakhir yang saya punya agar BKM masuk ke ending yang seharusnya. Ending yang ada di draft saya waktu itu. Apa itu Trigger? Trigger (ini saya sendiri yang ngasih istilah haha) adalah sebuah event dalam cerita saya, yang harus terjadi agar cerita saya masuk ke alur yang saya inginkan. biasanya saya siapkan dua sampai tiga alur cadangan. Nah, kembali ke Man Mahrum. Karena dia batal mati, akhirnya keseluruhan ending harus saya rombak total karena dari tiga alur alternatif, tidak ada satupun yang menceritakan bahwa Man Mahrum masih hidup.
Itu salah satu sebabnya saya sempat tidak update lama sekali. Dan sekali update pun (ini saya sendiri mengakui dan merasa) Endingnya terkesan mentah, minim dialog, terlalu banyak informasi dalam satu paragraf, dan jelimet. Jelas, karena terburu-terburu juga soalnya sudah lama gak update. Ternyata tidak cuma sampai di situ, berubahnya Ending BKM otomatis mengubah nasib Desa Leduk, dan ini berpengaruh ke transisi BKM menuju ETK. Akhirnya saya harus tunda dulu ETK nya. Selain karena riset, saya juga harus rombak Trigger2 ETK yang sudah dirancang sejak PBD dulu.(Haduh)
Jadi, saya nulis ini bukan lebai. Sudah enam orang yang bilang mau berhenti baca ETK karena Man Mahrum mati. Buat amatiran seperti saya, enam pembaca itu banyak T_T Kenapa saya jadi seperti orang jahat gini yak. Jadi kaya ngebunuh kiai beneran. Maaf, tapi saya tidak bisa lagi mengubah alur. Bila memang kau tak sanggup lagi, mungkin sampai di sini kebersamaan kita (Ah, elah). Tapi untuk yang masih betah jadi warga Banyusirih, monggo kita lanjutkan petualangan. Percaya sama saya. Saya mencintai setiap tokoh yang saya ciptakan. Sungguh. Terutama karena sebagian memang terinspirasi dari orang yang benar-benar ada.
Tentang Konten mengandung sejarah dan tentang Midnight Expedition
Sampai di titik ini, bohong kalau saya bilang tidak ada unsur sejarah. Pasti ada. Kalau teman-teman merasa temanya terlalu gelap, semakin lama semakin gelap, saya sudah siapkan penawar di Midnight Expedition. Itu kumpulan cerpen yang dulu saya tulis di blog dan.... dan dimana-mana. Tujuan untuk menarik teman-teman yang terlalu muda atau terlalu anti dengan isu politik, konspirasi, darah, bantai-bantaian dan lain-lain.
Dan juga, Timur Trilogi jarang ada hantunya. Kalau teman-teman penggemar horror yang ada lelembutnya, bisa mampir ke MIDNIGHT SERIES.
Gitu aja dulu curhatnya.
Yang terakhir, saya mau minta pendapat. atau polling nih. Kalau tidak merepotkan.
-Dari semua cerita yang saya publish, mana yang paling teman-teman favoritkan?
Tulis di kolom komentar ya, jangan lupa alasannya.
Boleh dibikin list juga dari terfav 1, 2 dan seterusnya.Terima Kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
EKSEKUSI TAPAL KUDA
HorrorBanyusirih mengalami tahun-tahun terburuk sepanjang sejarah. Hampir setiap hari ada mayat yang mereka kuburkan, dan jumlahnya tidak sedikit. Belum lagi, adanya gangguan ghaib berupa santet dan kunjungan tengah malam dari arwah korban yang gentayanga...