"Hal yang paling ku takut kan adalah kamu berubah tanpa alasan!"
-
-
-
-
~Alika~Alika berjalan gontai menuju kamar nya,pikiran nya kembali di penuhi oleh Aditya.Rumah nya sepi seperti biasa nya di tambah lagi kali ini pembantu rumah nya sedang pulang kampung karena sanak saudaranya sedang mengadakan acara pernikahan.Bukan hanya rumah Alika yang sepi hati nya pun sama,sepi.
"Lo dimana?"
Kata kata itu terus terlontar dari mulut Alika.
"Gue harus berani telpon dia duluan!"kata Alika.
Jari Alika mulai mencari nomer telepon Aditya yang ada di kontak nya,setelah ia menemukan nya ia langsung 'memanggil' atau menghubungi Aditya.
"Hallo.."terdengar suara jawaban telepon dari seberang sana.
"Dit!..lo dimana sekarang?"
"Gue lagi sibuk!lo gak usah ganggu deh!"tegas Aditya.
"Tapi Dit.."lirih Alika.
"Gue sibuk Alika!lo gak ngerti?udah ya gak penting..Gue tutup aja telpon nya."
Tutttttt....
'Tes' air mata Alika lolos begitu saja..apa sebegitu tak penting nya Alika bagi Aditya sekarang?hati nya bagaikan remuk seperti pecahan kaca yang tak akan kembali utuh.
"Okey..Gue maklumin mungkin lo emang bener bener sibuk.."lirih Alika sambil terisak.
Alika duduk di balkon kamar nya,jam sudah menunjukan pukul 21.00 dan ia memutuskan untuk mengirim aditya pesan singkat.
Dit lo masih sibuk ya?
Dit?Dari dua pesan yang Alika kirim kan tak satupun yang di balas,padahal Aditya sedang 'Online'.
Alika kembali masuk ke dalam kamar nya lalu menuju wastafel kamar mandi,ia melihat bayangan nya di cermin.
"Apa segini gak penting nya gue Dit bagi lo?lo berubah lo gak kaya Adit yang gue kenal!gue kecewa gue marah tapi apa yang gue lakuin sekarang?Nangissss!"teriak Alika di akhir kalimat.
Ia menatap wajah nya yang penuh air mata di depan cermin wastafel kamar mandi nya..mata Alika sembab dan tak henti henti nya mengeluarkan air mata.
"Kalau lo udah gak sayang gue kenapa kita masih pacaran?lebih baik berpisah dari pada bertahan namun hanya satu orang yang masih menyimpan rasa sayang..."
Alika masih sendirian di rumah megah nya,tak ada suara canda tawa keluarga,tak ada suara membangunkan Alika ketika bangun tidur,tak ada ayah yang selalu mendengarkan cerita alika,Ya! Alika sangat kesepian Alika merasa bahwa diri nya tak memiliki siapa pun.
"I'm lonely,and i'm tired!"teriak Alika,Frustasi.
Alika berjalan menuju taman di depan rumah nya,berharap ada sedikit keramaian yang menemani dan menghilangkan kesepian nya,namun hasil nya nihil.
"Dia pernah berjanji untuk selalu ada namun,kini ia pergi entah kemana..aku rindu namun yang bisa kulakukan hanyalah menahan nya lalu mengisyaratkan nya lewat angin yang berhembus seakan bisa menyampaikan rasa rindu ini kepada kamu."kata alika sambil menatap bulan yang selalu sendirian seperti dirinya ketika bintang tak muncul dan bersinar.
"Sendirian aja!"ucap seseorang tiba tiba.
Alika tersentak,"Udah biasa kok,lo ngapain ke sini?"tanya Alika.
"Mau nemenin bidadari cantik yang lagi kesepian.."
"Hmm..gue manusia bukan bidadari."
"Oh iya,kok gue gak di suruh duduk sih,pegel nih diri mulu!"ucap Revan memberi kode.
"Eh iya Van...lupa..silahkan duduk aja,"kata Alika.
"Thanks."
"Van gue kadang suka suasana kaya gini."Cerita Alika.
"Maksud lo?"
"Iya gue kadang suka kaya gini. sepi,seakan ada yang kesepian juga selain gue.."Lirih Alika.
"Gue ngerti perasaan lo al..'loneliness' itu hal yang paling lo benci..tapi lo selalu berusaha menyukai hal yang lo gak suka supaya lo terbiasa."
"Hmm."dehem Alika singkat.
"Gak usah ngerasa sendiri Al,kan gue sering bilang kalau masih ada temen temen yang care sama lo,jangan terus terusan nutup diri cerita aja perasaan lo ke temen yang paling lo percaya supaya lo lebih tenang.."Nasehat Revan.
"Iya Van iya,gue nurut deh..Adit kenapa ya Van dia berubah drastis..dia bilang dia sibuk tapi sibuk apa ya?"
"Entah lah dia tertutup sama saudara sendiri jadi ya gitu sekarang dia ada dimana aja gue gak tau Al.."
Alika menatap sendu ke arah depan."Gue gak habis pikir aja gitu Van,dia tiba tiba ngilang terus berubah,dan tadi gue telpon dia dia langsung minta mutusin sambungan telepon nya..dia matiin secara sepihak."
"Sabar Al,semua hubungan gak ada yang mulus mulus aja,pasti ada lika liku nya."Ucap Revan tersenyum.
"Iya ya Van bener,tapi makin ke sini gue makin berpikir apa gue harus bertahan?atau meninggalkan?"
"Ikutin kata hati lo Al,kalau menurut lo masih pantes buat di pertahanin mending pertahanin,kalau nggak ya tinggalin."
Alika mengangguk paham,kini ia mulai memikirkan keputusan nya,ia lelah ia tak mau setiap hari menangis ia tak mau bertahan sendirian.
"Gue bakal bikin keputusan,entah gue bakal nyesel atau nggak yang penting gue udah lakuin yang terbaik buat gue sama amAditya."kata Alika tersenyum hambar.
🐼🐼🐼
Aku kembali hadir gais😳
Iyiya alay syekalih part ini wkwk
Aku minta Vote sama Komen nya dong!🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
LONELINESS AND FIRST LOVE [COMPLITED]
Ficção Adolescente[Follow sebelum membaca] Loneliness and First Love. Satu kalimat empat kata yang mampu mendefinisikan rasa. Luka dan cinta. ------------- #1 in loneliness(28 juli 2018) #65 rekomendasi(19 oktober 2018) #73 firstlove(19 oktober 2018) #135 broken(19 o...