Part 3

6K 640 23
                                    

Yeri diam-diam keluar dari rumah Jungkook. Dengan hoodie yang ia pakai hingga menutupi kepalanya ia berjalan keluar menyusuri halaman milik Jungkook sampai akhirnya ia di pintu gerbang lalu keluar sambil sesekali celingak-celinguk.

Yeri terlihat mencurigakan dan tentu saja ini tak nyaman untuknya. Tapi mau bagaiamana lagi. Banyak cerita jika ada beberapa penggemar nekat yang suka diam-diam memata-matai rumah idolanya. Dan walaupun Yeri bukan penggemar Jungkook tapi Yeri akui jika Jungkook pasti memiliki banyak penggemar dan mungkin ada beberapa dari mereka yang nekat. Jika Yeri tertangkap mereka kalau dia tinggal bersama Jungkook. Apa kata mereka?

"Kim Yerim?"

Mendengar namanya disebut saat ia tengah sibuk memilih pena yang akan digunakannya membuatnya menoleh pada orang yang memanggilnya.

Kening Yeri berkerut sejenak sebelum akhirnya tersenyum lebar begitu mengetahui siapa laki-laki di depannya kini.

"Hei Mark?"

Mark pun tersenyum. Mark Lee memang salah satu teman di sekolah Yeri. Tapi dia bukan teman biasa bagi Yeri melainkan orang yang diam-diam membuat Yeri bingung dengan sikapnya karena seolah memberi harapan lebih pada perasaan Yeri. Sudah setahun Yeri didekati laki-laki juara kedua satu sekolahnya itu dalam satu angkatan tapi Yeri tidak pernah mendapatkan pernyataan cinta dari Mark.

"Sedang membeli keperluan untuk sekolah besok di kelas baru ya?" tanya  Mark yang langsung dijawab anggukkan oleh Yeri.

"Ya aku sedang membeli beberapa peralatan disini. Apa kau juga?"

Mark tersenyum malu-malu. "Ya aku juga. Tapi bertemu denganmu secara tiba-tiba seperti ini benar-benar kebetulan yang indah. Apa mungkin tuhan sudah mengatur ini semua?"

Mendengar jawaban Mark jujur saja membuat hati Yeri melemah. "Kau bisa saja." sahut Yeri dengan pipi yang mulai merona.

Mereka akhirnya saling terdiam dalam kecanggungan sampai akhirnya mereka akan mengambil sebuah pena yang sama dan tanpa sadar Mark memegang tangan Yeri.

"Astaga maaf." kata Mark sementara Yeri hanya mengangguk-angguk.

Sudah seperti drama menggelikan, pikir Yeri.

***

"Jadi kapan kau akan menjelaskan padaku soal perempuan yang aku lihat di rumahmu?"

Mendengar pertanyaan itu membuat Jungkook menghentikan langkahnya. Ia berbalik lalu menoleh dan dilihatnya kini Eunha tengah melipat tangan di depan dadanya sambil bersandar di tembok.

Jungkook menghampiri Eunha lalu tersenyum.

"Apa kau bertanya padaku?" Jungkook berpura-pura tidak mengenal Eunha.

Eunha menatap Jungkook tajam lalu  berjalan pergi kemudian di ikuti Jungkook. Sampai akhirnya mereka sampai di suatu ruangan kosong.

"Cepat jelaskan padaku!" kata Eunha yang masih menatap tajam Jungkook.

"Menjelaskan apa?"

"Perempuan yang kita lihat saat di rumahmu. Dia siapa? Kenapa ia ada dirumahmu malam-malam?" tanya Eunha tanpa basa-basi. "Kemarin kau memaksaku pulang tanpa penjelasan apapun dan jujur saja itu membuat pikiran dan hatiku tidak tenang. Jadi jelaskan padaku sekarang."

"Dia anak teman ayahku yang kebetulan malam itu menginap di rumahku." sahut Jungkook berbohong. Bagaimanapun juga tidak ada orang yang bisa ia percaya jadi ia sengaja berbohong mengenai fakta bahwa ia tinggal bersama Yeri.

"Hanya semalam?" tanya Eunha yang sudah mulai melembut.

Jungkook mengangguk. "Ya hanya semalam."

Mr. JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang